Timika (ANTARA) - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Mimika, Papua Tengah segera menerapkan Kelas Rawat Inap Standar (KRIS) menggantikan layanan sistem kelas BPJS Kesehatan.
Direktur RSUD Mimika Antonius Pasulu di Timika, Sabtu, mengatakan penerapan KRIS telah tertuang dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 59 Tahun 2024 tentang Perubahan Ketiga atas Perpres Nomor 82 Tahun 2018 tentang Jaminan Kesehatan.
"Kami sendiri sudah mempersiapkan sejak 2024 karena ada sebanyak 12 fasilitas yang harus dipenuhi oleh rumah sakit," katanya.
Menurut Pasulu, penerapan KRIS telah disampaikan secara menyeluruh di rumah sakit dan penerapannya paling lambat 30 Juni 2025.
"Kami berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas layanan dan memastikan semua pasien mendapatkan perawatan yang sesuai dengan standar terbaru," ujarnya.
Dia menjelaskan, 12 kriteria yang harus dipenuhi dalam penerapan sistem KRIS BPJS Kesehatan meliputi ruang perawatan harus memiliki ventilasi yang memenuhi pertukaran udara minimal enam kali per jam dan pencahayaan ruangan harus mencapai 250 Lux untuk penerangan umum dan 50 Lux untuk pencahayaan tidur.
"Kemudian setiap tempat tidur harus dilengkapi dengan dua kotak listrik dan nurse call, selanjutnya adanya meja kecil atau nakas untuk setiap tempat tidur," katanya lagi.
Dia menambahkan selain itu suhu ruangan harus tetap dijaga hingga 26 derajat Celcius dan ruangan harus dibagi berdasarkan jenis kelamin, usia dan jenis penyakit (infeksi dan noninfeksi).
"Maksimal empat tempat tidur per ruang dengan jarak minimal 1,5 meter antartepi tempat tidur, tirai atau partisi yang dipasang dengan rel pada plafon atau menggantung dan setiap ruang rawat inap harus memiliki kamar mandi mandiri yang memenuhi standar aksesibilitas," ujarnya.
Dia mengatakan kamar mandi juga harus dilengkapi dengan pegangan dan fasilitas lain yang memenuhi standar dan tersedia outlet oksigen di ruang rawat inap serta suhu dalam ruangan terus harus dikontrol dengan pendingin yang memadai.
