Wamena (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Tolikara, Provinsi Papua, mengimbau umat nasrani beribadah di rumah atau tidak datang ke gereja dan beribadah bersama-sama, sebagai upaya pencegahan penularan virus corona.
Wakil Bupati Tolikara Dimus Wanimbo di Karubaga, Ibu Kota Kabupaten Tolikara, Rabu, mengharapkan tiga minggu ke depan tidak ada ibadah bersama-sama di gereja.
"Untuk beberapa minggu ke depan saya imbau warga Nasrani di seluruh Tolikara pada hari Sabat tidak beribadah di gereja, tetapi ibadah di rumah masing-masing. Kita masing-masing memiliki Alkitab jadi baca dan merenungkan di rumah saja," katanya melalui rilis Diskominfo Tolikara.
Ia mengatakan beribadah secara bersama-sama di gereja sangat penting, namun tidak ada salahnya beribadah di rumah untuk sementara waktu.
"Untuk mencengah penyebaran virus corona, apa salahnya jika kita ibadah, membaca Alkitab dan merenungkan di rumah saja sambil menunggu pulihnya wabah corona virus ini," pinta Wakil Bupati Dinus Wanimbo.
Kapolres Tolikara AKBP Leonard Akobiarek mengatakan Polri dan TNI siap membantu pemerintah dalam pencegahan wabah tersebut.
Ia mengimbau warga meniadakan kegiatan bersifat massal, seperti acara bakar batu, denda adat, pertandingan bola kaki dan voli, termasuk ibadah bersama bagi umat nasrani dan muslim di rumah-rumah ibadah.
"Apabila ada lembaga, kelompok atau komunitas tertentu melanggar maklumat Kapolri ini tentu akan dikenakan ancaman pindana satu tahun penjara dan denda 100 juta rupiah," katanya.
Leonard mengaku sudah menyebarkan Maklumat Kapolri tentang larangan warga berkumpul, sehingga jika ada yang sengaja melanggar pasti ditindak tegas.
Wakil Bupati Tolikara Dimus Wanimbo di Karubaga, Ibu Kota Kabupaten Tolikara, Rabu, mengharapkan tiga minggu ke depan tidak ada ibadah bersama-sama di gereja.
"Untuk beberapa minggu ke depan saya imbau warga Nasrani di seluruh Tolikara pada hari Sabat tidak beribadah di gereja, tetapi ibadah di rumah masing-masing. Kita masing-masing memiliki Alkitab jadi baca dan merenungkan di rumah saja," katanya melalui rilis Diskominfo Tolikara.
Ia mengatakan beribadah secara bersama-sama di gereja sangat penting, namun tidak ada salahnya beribadah di rumah untuk sementara waktu.
"Untuk mencengah penyebaran virus corona, apa salahnya jika kita ibadah, membaca Alkitab dan merenungkan di rumah saja sambil menunggu pulihnya wabah corona virus ini," pinta Wakil Bupati Dinus Wanimbo.
Kapolres Tolikara AKBP Leonard Akobiarek mengatakan Polri dan TNI siap membantu pemerintah dalam pencegahan wabah tersebut.
Ia mengimbau warga meniadakan kegiatan bersifat massal, seperti acara bakar batu, denda adat, pertandingan bola kaki dan voli, termasuk ibadah bersama bagi umat nasrani dan muslim di rumah-rumah ibadah.
"Apabila ada lembaga, kelompok atau komunitas tertentu melanggar maklumat Kapolri ini tentu akan dikenakan ancaman pindana satu tahun penjara dan denda 100 juta rupiah," katanya.
Leonard mengaku sudah menyebarkan Maklumat Kapolri tentang larangan warga berkumpul, sehingga jika ada yang sengaja melanggar pasti ditindak tegas.