Jakarta (ANTARA) - Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet Kemayoran akan mendapatkan tambahan kekuatan tenaga medis dengan kedatangan 250 relawan yang akan diterjunkan menjadi perawat, kata Wakil Panglima Komando Tugas Gabungan Terpadu Penanggulangan COVID-19 di RS Wisma Atlet, Brigjen TNI M. Saleh.
"Saat ini mereka sudah berada di RS Wisma Atlet dan masih dalam proses menerima pembekalan-pembekalan sebelum melaksanakan tugasnya," jelas Brigjen TNI M. Saleh dalam keterangan tertulis di Jakarta pada Jumat.
Menurut dia, para relawan yang terdiri dari TNI, Polri, politeknik kesehatan dan perorangan tersebut sudah diseleksi secara ketat oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) untuk menjadi perawat untuk pasien positif COVID-19, orang dalam pemantauan (ODP) dan pasien dalam pengawasan (PDP) di tempat itu.
Meski sudah mendapatkan pembekalan dari Kemenkes, 250 relawan tersebut tetap akan melakukan pembekalan lanjutan karena akan langsung menangani pasien di zona merah RS Darurat Wisma Atlet, yang difungsikan untuk merawat pasien COVID-19 dengan gejala ringan dan sedang.
Selain dari petugas di Wisma Atlet, para relawan juga menerima pembekalan dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI), yang ingin memberikan motivasi dan semangat kepada para perawat yang akan menjalankan tugas di sana.
"Materi yang diberikan antara lain prosedur pemakaian dan pelepasan APD (alat pelindung diri), cara penggunaan alat rapid test, dan prosedur-prosedur lain yang dianggap perlu," ujar Letkol Ckm Hendik Wicaksono selaku koordinator medis di RS Darurat Wisma Atlet.
Sebelum bertugas langsung ke lapangan para relawan tersebut hari ini akan melakukan pengarahan terakhir dengan Letkol Ckm Hendik Wicaksono dan dilanjutkan dengan pembagian tugas secara teknis oleh Kapten Kes Peppy Y Setiawan.
"Saat ini mereka sudah berada di RS Wisma Atlet dan masih dalam proses menerima pembekalan-pembekalan sebelum melaksanakan tugasnya," jelas Brigjen TNI M. Saleh dalam keterangan tertulis di Jakarta pada Jumat.
Menurut dia, para relawan yang terdiri dari TNI, Polri, politeknik kesehatan dan perorangan tersebut sudah diseleksi secara ketat oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) untuk menjadi perawat untuk pasien positif COVID-19, orang dalam pemantauan (ODP) dan pasien dalam pengawasan (PDP) di tempat itu.
Meski sudah mendapatkan pembekalan dari Kemenkes, 250 relawan tersebut tetap akan melakukan pembekalan lanjutan karena akan langsung menangani pasien di zona merah RS Darurat Wisma Atlet, yang difungsikan untuk merawat pasien COVID-19 dengan gejala ringan dan sedang.
Selain dari petugas di Wisma Atlet, para relawan juga menerima pembekalan dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI), yang ingin memberikan motivasi dan semangat kepada para perawat yang akan menjalankan tugas di sana.
"Materi yang diberikan antara lain prosedur pemakaian dan pelepasan APD (alat pelindung diri), cara penggunaan alat rapid test, dan prosedur-prosedur lain yang dianggap perlu," ujar Letkol Ckm Hendik Wicaksono selaku koordinator medis di RS Darurat Wisma Atlet.
Sebelum bertugas langsung ke lapangan para relawan tersebut hari ini akan melakukan pengarahan terakhir dengan Letkol Ckm Hendik Wicaksono dan dilanjutkan dengan pembagian tugas secara teknis oleh Kapten Kes Peppy Y Setiawan.