Timika (ANTARA) - Dinas Sosial Kabupaten Mimika dan Kantor Cabang Pembantu Bulog Timika kembali menyalurkan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) kepada keluarga penerima manfaat (KPM) di wilayah itu pada pertengahan April mendatang.
Kepala KCP Bulog Timika Ariek Estyanto Indra Wibowo di Timika, Selasa, mengatakan jajarannya baru akan mendistribusikan BPNT dalam bentuk beras kualitas premium sebanyak 20 kilogram (untuk alokasi dua bulan) jika sudah ada permintaan dari Dinsos Mimika.
"Prinsipnya kami hanya menunggu saja permintaan dari Dinsos karena mereka yang tahu data KPM-nya. Kalau dulu saat program Bansos Raskin, Bulog ikut terlibat langsung menyalurkan sampai di titik distribusi," jelas Ariek.
Saat penyaluran BPNT tahap pertama bulan Februari, total beras premium yang disalurkan Bulog Timika kepada KPM di wilayah itu sebanyak lebih dari 100 ton.
Selain menerima bantuan beras, setiap KPM juga menerima alokasi telur ayam.
Bantuan beras sebanyak 10 kilogram per bulan dan telur ayam tersebut baru bisa diterima setelah KPM menggesek kartu penerima manfaat pada mesin EDC yang telah disediakan pada Warung Elektronik yang ditunjuk oleh dinsos setempat.
"Untuk sementara ini memang ada imbauan dari pemda untuk tidak boleh adanya kegiatan-kegiatan yang dapat mengumpulkan massa. Kalau kami menyalurkan BPNT tentu akan memicu kerumunan massa sehingga penyalurannya akan dilakukan setelah wabah virus corona ini bisa diatasi," jelasnya.
Berbeda dengan di Mimika, Pemerintah Kabupaten Puncak justru sejak awal menolak program BPNT dan meminta Kementerian Sosial tetap menyalurkan Bansos Raskin ke wilayah itu.
Lantaran itu, hingga kini program penyaluran BPNT di Kabupaten Puncak baik untuk alokasi 2019 yaitu dari bulan September hingga Desember dan alokasi 2020 dari Januari hingga April sama sekali belum direalisasikan.
"Untuk Kabupaten Puncak sampai sekarang belum ada kejelasan karena mereka meminta tetap dilanjutkan program Bansos Raskin," kata Ariek.
Menurut dia, beras kualitas premium yang disalurkan kepada KPM di Mimika merupakan beras produksi lokal petani Kabupaten Merauke.
"Semua kebutuhan beras di Timika sekarang ini dipasok dari Merauke, baik beras kualitas premium untuk program BPNT maupun beras kualitas medium untuk golongan anggaran ASN, TNI dan Polri. Stok yang tersedia memadai untuk kebutuhan empat hingga lima bulan ke depan," jelasnya.
Kepala KCP Bulog Timika Ariek Estyanto Indra Wibowo di Timika, Selasa, mengatakan jajarannya baru akan mendistribusikan BPNT dalam bentuk beras kualitas premium sebanyak 20 kilogram (untuk alokasi dua bulan) jika sudah ada permintaan dari Dinsos Mimika.
"Prinsipnya kami hanya menunggu saja permintaan dari Dinsos karena mereka yang tahu data KPM-nya. Kalau dulu saat program Bansos Raskin, Bulog ikut terlibat langsung menyalurkan sampai di titik distribusi," jelas Ariek.
Saat penyaluran BPNT tahap pertama bulan Februari, total beras premium yang disalurkan Bulog Timika kepada KPM di wilayah itu sebanyak lebih dari 100 ton.
Selain menerima bantuan beras, setiap KPM juga menerima alokasi telur ayam.
Bantuan beras sebanyak 10 kilogram per bulan dan telur ayam tersebut baru bisa diterima setelah KPM menggesek kartu penerima manfaat pada mesin EDC yang telah disediakan pada Warung Elektronik yang ditunjuk oleh dinsos setempat.
"Untuk sementara ini memang ada imbauan dari pemda untuk tidak boleh adanya kegiatan-kegiatan yang dapat mengumpulkan massa. Kalau kami menyalurkan BPNT tentu akan memicu kerumunan massa sehingga penyalurannya akan dilakukan setelah wabah virus corona ini bisa diatasi," jelasnya.
Berbeda dengan di Mimika, Pemerintah Kabupaten Puncak justru sejak awal menolak program BPNT dan meminta Kementerian Sosial tetap menyalurkan Bansos Raskin ke wilayah itu.
Lantaran itu, hingga kini program penyaluran BPNT di Kabupaten Puncak baik untuk alokasi 2019 yaitu dari bulan September hingga Desember dan alokasi 2020 dari Januari hingga April sama sekali belum direalisasikan.
"Untuk Kabupaten Puncak sampai sekarang belum ada kejelasan karena mereka meminta tetap dilanjutkan program Bansos Raskin," kata Ariek.
Menurut dia, beras kualitas premium yang disalurkan kepada KPM di Mimika merupakan beras produksi lokal petani Kabupaten Merauke.
"Semua kebutuhan beras di Timika sekarang ini dipasok dari Merauke, baik beras kualitas premium untuk program BPNT maupun beras kualitas medium untuk golongan anggaran ASN, TNI dan Polri. Stok yang tersedia memadai untuk kebutuhan empat hingga lima bulan ke depan," jelasnya.