Tulungagung, Jatim (ANTARA) - Tiga dari empat orang data tambahan terbaru yang terkonfirmasi positif Corona atau COVID-19 di Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur diidentifikasi sebagai petugas kesehatan di lingkup dinkes dan RSUD.
Plt Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung, Bambang Triono, Senin menyatakan, empat kasus baru COVID-19 berdasar hasil uji laboratorium atas swab tenggorokan di Balitbangkes Kemenkes Jakarta itu berasal dari klaster pelatihan haji di Surabaya (dua orang), klaster tenaga medis (satu orang) dan satu klaster baru yang masih akan dilakukan tracing atau penelusuran epidemologi.
'Untuk yang klaster haji itu rekan sejawat kami, yang ada dilingkup Dinas Kesehatan.ada dua orang, yang bertempat tinggal di Kecamatan Tulungagung satu (prang) dan di Kecamatan Pagerwojo satu orang," kata Plt Kadinkes Kabupaten Tulungagung Bambang Triono.
Kondisi mereka saat ini dinyatakan sehat. Dua orang menjalani proses karantina di Rusunawa IAIN Tulungagung dan dua lainnya dikarantina di tempat khusus yang tidak disebut lokasinya dengan pertimbangan mencegah kegaduhan di tengah masyarakat.
Jumlah kasus positif COVID-19 di Kabupaten Tulungagung hingga Senin (13/4) petang dengan demikian akumulatiglf berjumlah 14 orang.
Pertambahan kasus ini buah tracing atau penelusuran epidemologi yang dilakukan tim Dinkes Tulungagung di tiga klaster yang sudah diidentifikasi sebelumnya, yakni klaster pasien 01 Tulungagung berinisial AH asal Kecamatan Bandung, klaster pelatihan haji di Surabaya, dan klaster tenaga medis atau klaster Ngadiluwih (kasus bermula dari pasien positif COVID-19 asal Ngadiluwih).
Tiga tenaga kesehatan yang terkonfirmasi positif Corona itu disebut Bambang berstatus OTG atau orang tanpa gejala.
Mereka bahkan masih beraktivitas biasa, termasuk dua PNS lingkup Dinkes yang sempat ikut pelatihan haji di Surabaya.
"Secara klinis, contoh dua teman kami itu, ya mereka masih masuk kerja. Kondisinya sehat, tidak terlihat (ada tanda-tanda sakit). OTG, seperti kita ini bisa juga OTG," kata Bambang menjelaskan.
Setelah hasil swab dari Balitbangkes keluar dan ternyata hasilnya positif, tiga tenaga kesehatan itu bisa menerima dan bersedia masuk karantina di Rusunawa IAIN Tulungagung.
Tim epidemologi dari Dinkes kini bersiap melakukan tracing lanjutan di tiga lokasi/kelompok sekaligus terhadap orang-orang yang diidentifikasi memiliki kontak dekat dengan keempat pasien positif COVID-19 yang barusan terkonfrimasi itu, termasuk terhadap pasien ODP asal Kedungwaru yang belum diketahui sumber atau jalur penularannya tersebut.
Terkonfirmasinya tiga tenaga kesehatan yang positif COVID-19 ini menambah daftar tim medis yang terpapar Corona.
Sebelumnya, sudah ada sedikitnya lima tenaga medis di lingkup RSUD yang dinyatakan positif terpapar Corona. Satu di antaranya karena beralamat KTP di Kecamatan Tugu, Trenggalek kemudian dimasukkan dalam daftar kasus dj Trenggalek, sehingga masih ada empat tenaga medis (satu di antaranya dokter) yang dinyatakan positif COVID-19. (*)
Plt Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung, Bambang Triono, Senin menyatakan, empat kasus baru COVID-19 berdasar hasil uji laboratorium atas swab tenggorokan di Balitbangkes Kemenkes Jakarta itu berasal dari klaster pelatihan haji di Surabaya (dua orang), klaster tenaga medis (satu orang) dan satu klaster baru yang masih akan dilakukan tracing atau penelusuran epidemologi.
'Untuk yang klaster haji itu rekan sejawat kami, yang ada dilingkup Dinas Kesehatan.ada dua orang, yang bertempat tinggal di Kecamatan Tulungagung satu (prang) dan di Kecamatan Pagerwojo satu orang," kata Plt Kadinkes Kabupaten Tulungagung Bambang Triono.
Kondisi mereka saat ini dinyatakan sehat. Dua orang menjalani proses karantina di Rusunawa IAIN Tulungagung dan dua lainnya dikarantina di tempat khusus yang tidak disebut lokasinya dengan pertimbangan mencegah kegaduhan di tengah masyarakat.
Jumlah kasus positif COVID-19 di Kabupaten Tulungagung hingga Senin (13/4) petang dengan demikian akumulatiglf berjumlah 14 orang.
Pertambahan kasus ini buah tracing atau penelusuran epidemologi yang dilakukan tim Dinkes Tulungagung di tiga klaster yang sudah diidentifikasi sebelumnya, yakni klaster pasien 01 Tulungagung berinisial AH asal Kecamatan Bandung, klaster pelatihan haji di Surabaya, dan klaster tenaga medis atau klaster Ngadiluwih (kasus bermula dari pasien positif COVID-19 asal Ngadiluwih).
Tiga tenaga kesehatan yang terkonfirmasi positif Corona itu disebut Bambang berstatus OTG atau orang tanpa gejala.
Mereka bahkan masih beraktivitas biasa, termasuk dua PNS lingkup Dinkes yang sempat ikut pelatihan haji di Surabaya.
"Secara klinis, contoh dua teman kami itu, ya mereka masih masuk kerja. Kondisinya sehat, tidak terlihat (ada tanda-tanda sakit). OTG, seperti kita ini bisa juga OTG," kata Bambang menjelaskan.
Setelah hasil swab dari Balitbangkes keluar dan ternyata hasilnya positif, tiga tenaga kesehatan itu bisa menerima dan bersedia masuk karantina di Rusunawa IAIN Tulungagung.
Tim epidemologi dari Dinkes kini bersiap melakukan tracing lanjutan di tiga lokasi/kelompok sekaligus terhadap orang-orang yang diidentifikasi memiliki kontak dekat dengan keempat pasien positif COVID-19 yang barusan terkonfrimasi itu, termasuk terhadap pasien ODP asal Kedungwaru yang belum diketahui sumber atau jalur penularannya tersebut.
Terkonfirmasinya tiga tenaga kesehatan yang positif COVID-19 ini menambah daftar tim medis yang terpapar Corona.
Sebelumnya, sudah ada sedikitnya lima tenaga medis di lingkup RSUD yang dinyatakan positif terpapar Corona. Satu di antaranya karena beralamat KTP di Kecamatan Tugu, Trenggalek kemudian dimasukkan dalam daftar kasus dj Trenggalek, sehingga masih ada empat tenaga medis (satu di antaranya dokter) yang dinyatakan positif COVID-19. (*)