Jayapura (ANTARA) - Berbeda dengan kegiatan Tentara Manuggal Membangun Desa (TMMD) sebelumnya, program TMMD ke-107 yang digelar di Provinsi Papua ditujukan bagi masyarakat di wilayah perbatasan RI-PNG maupun di pedalaman.

Kodim 1701/Jayapura membangun di wilayah perbatasan RI-PNG tepatnya di Kampung Kibay, Keerom dan Kodim 1707/Merauke mambangun di wilayah pedalaman Papua yaitu di Kampung Epem, Mappi.

Sebelum TMMD ini dibuka, Satgas TMMD yang akan mengirimkan bahan bangunan sempat mendapat gangguan dari kelompok kriminal separatis bersenjata (KKSB) Papua yang mengakibatkan anggota Satgas TMMD terkena tembakan.

Berbeda halnya dengan di wilayah Kodim 1707/Merauke, para anggota Satgas TMMD ke-107 harus berjalan berpuluh-puluh kilometer dengan melewati sungai, rawa, maupun berjalan kaki untuk sampai ke lokasi kampung yang akan di bangun oleh Satgas TMMD,

Meskipun dengan kondisi wilayah maupun keamanan di Papua yang kurang kondusif, tetapi semua ini tidak menyurutkan semangat dan motivasi tinggi anggota TNI yang tergabung dalam Satgas TMMD ke-107 baik di Kodim 1701/Jayapura maupun Kodim 1707/Merauke untuk membangun di daerah tersebut sebagai wujud kemanunggalan TNI dengan rakyat dan peran serta TNI dalam membangun negeri khususnya daerah tertinggal.

Kapendam XVII/Cenderawasih Kolonel Cpl Eko Daryanto menjelaskan, program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) merupakan program bhakti TNI yang dimulai sejak tahun 1980 dan dilaksanakan secara terpadu antara TNI, Departemen/Lembaga Non Departemen dan masyarakat.

"Program TMMD yang telah berlangsung selama lebih dari 37 tahun ini, dan semakin dirasakan manfaatnya oleh masyarakat masih sangat dibutuhkan oleh masyarakat, karena sebagian besar wilayah Indonesia merupakan daerah pedesaan, daerah tertinggal, terpencil dan terisolir, sehingga keberadaan TNI untuk membangun sarana prasarana dan infrastruktur di wilayah itu masih sangat relevan,"ujar Kapendam.

Selanjutnya kegiatan ini juga, lanjutnya, untuk mendukung terwujudnya ruang, alat dan kekuatan (RAK) kejuangan yang tangguh, TNI memilih TMMD sebagai salah satu bentuk pengabdian, disamping sebagai upaya TNI melestarikan nilai sejarah, terutama nilai kemanunggalan TNI dengan rakyat.

Meskipun kegiatan ini cukup berat karena lokasi yang sulit di jangkau serta ganggungan dari kelompok separatis di Papua, Kodam XVII/Cenderawasih tetap akan berupaya membangun daerah tersebut agar masyarakat kampung setempat mendapatkan kesejahteraan yang sama dengan daerah-daerah lain yang lebih awal maju.

"Walaupun medannya sulit dijangkau dan terdapat gangguan, tetapi Kodam XVII/Cenderawasih Melalui Kodim 1701/Jayapura dan Kodim 1707/Merauke tetap berupaya membangun di wilayah perbatasan dan pedalaman Papua tersebut,”ungkap Kapendam.

Karena tujuan TMMD sangat jelas, menurut Kapendam, untuk mensejahterakan masyarakat yang berada di perbatasan maupun di pedalaman indonesia, agar kesejahteraan mereka sama dengan masyarakat lain yang berada di daerah yang lebih maju.

Kapendam Kolonel Eko mengatakan, keberhasilan pembangunan (TMMD) kali ini adalah berkat dukungan, partisipasi dan keterlibatan dari semua pihak selama pelaksanaan TMMD ke-107.

Mengingat kondisi dan medan untuk menuju ke kolasi, itu menjadi salah satu tantangan bagi seluruh anggota Satgas, maupun pihak lain yang membantu menyukseskan kegiatan TMMD ke-107.

"Partispasi dari semua pihak seperti Pemda, Polri dan masyarakat yang berada di kampung tersebut membuat semua program dan pekerjaan dalam pelaksanaan TMMD ke-107 kali ini berjalan dengan lancar dan selesai tepat waktu, bahkan di wilayah Kodim 1707/Merauke bisa menambah 1 rumah singgah untuk masyarakat maupun nelayan yang berada di kampung tersebut,"ungkap  Kolonel Eko.

Kegiatan TMMF kali ini tidak hanya fokus dalam pembangunan di kampung tersebut, anggota Satgas pun sering menggelar sosialiasi kepada masyarakat mengingat kondisi saat ini telah terjadi pandemi Covid-19 di seluruh Indonesia.

Maka anggota satgas TMMD ke -107 pun langsung melakukan pencegahan penularan Virus Covid-19 ini dengan melakukan berbagai protokol yang telah diberlakukan pemerintah untuk dilaksanakan juga dikampung tersebut.

"Perlu diketahui selain membangun TMMD ke-107 ini, juga menggelar sosialisasi kepada masyarakat, pelayanan kesehatan, nonton bersama, olehraga bersama, dan yang paling penting saat ini telah terjadi pandemi virus Covid-19 yang sangat berbahaya, kita juga sudah melakukan penyemprotan disinfektan di kampung tersebut serta sosialisasi pencegahan virus dan membagikan masker gratis kepada masyarakat disana,"ungkap Kolonel Eko.

Sementara itu, melihat hasil yang sudah dicapai pada TMMD ke-107 Kodim 1701/Jayapura maupun Kodim 1707/Merauke banyak pihak yang mengaku senang dan bangga dengan hasil yang dilakukan oleh anggota Satgas TMMD ke-107.

Salah satunya Kepala Distrik Arso Timur, Kabupaten Keerom David Aragae S.STP, MM yang menilai kegiatan tersebut merupakan sebuah gebrakan untuk membantu mensejahterakan masyarakat di Kampung Kibay, Distrik Arso Timur yang belum terlalu mendapat sentuhan pembangunan oleh pemerintah, mengingat kampung tersebut berada di ujung perbatasan negara yang jauh dari pusat kota maupun pemerintahan.

"Pelaksanaan TMMD ke-107 tepatnya di Kampung Kibay, Distrik Arso Timur kali ini sangat bermanfaat untuk kampung Kibay, karena selama ini belum terlalu banyak dapat sentuhan pemerintah. Kita bisa melihat bahwa kampung ini adalah kampung yang berbatasan langsung dengan negara tetangga PNG,"ungkapnya

Lewat program TMMD ke-107 ini, lanjut David, merupakan awal dari adanya pembangunan fisik maupun non fisik di kampung Kibay ini.

"Bangunan fisik gereja dan rumah untuk masyarakat dapat bermanfaat bagi masyarakat saya dan dapat dirawat dengan baik sehingga dapat membantu meningkatkan kesejahteraan dan spiritual masyarakat di Kampung Kibay ini,"harap Kadistrik David.

Lain halnya dengan Tokoh Agama Kampung Kibay Tony Kuntuy juga mengapresiasi dan berterimakasih atas dibuatkannya gereja dalam kegiatan TMMD ke-107 di Kampung Kibay.

"Mengingat sebelumnya kampung kami belum memiliki gereja permanen, hari ini berkat bantuan dari bapak-bapak TNI, kami telah memiliki gereja dengan bangunan permanen,"ucap Tony Kuntuy.

Tony Kuntuy berharap setelah gereja ini berdiri dapat menjadikan masyarakat Kampung Kibay lebih tekun dan rajin dalam beribadah. Serta dapat merawat dengan baik semua yang telah dibangun oleh anggota satgas TMMD ke-107 di kampung Kibay ini.

"Semoga dengan berdirinya Gereja permanen yang diberi nama “Gereja Katholik Santo Michael” dapat memberikan banyak berkah dan manfaat bagi masyarakat di Kampung Kibay ini,"tambahnya.

Dan masih banyak lagi tanggapan positif lain dari berbagai kalangan tokoh-tokoh dan masyarakat di kampung Kibay, Kabupaten Keerom maupun Kampung Epem Kabupaten Mappi terhadap keberhasilan program TMMD ke-107.

 

Pewarta : Redaktur Papua
Editor : Editor Papua
Copyright © ANTARA 2024