Padang (ANTARA) - Tujuh daerah di Sumatera Barat dinyatakan belum terjangkit wabah COVID-19 karena hingga saat ini belum ada laporan warganya yang positif terpapar coronavirus itu.
"Kita bersyukur dan berharap tujuh daerah ini tetap aman dengan diterapkannya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB)," kata Juru Bicara COVID-19 Sumbar Jasman di Padang, Sabtu.
Tujuh daerah itu masing-masing Kabupaten Agam, Sijunjuang, Limapuluh Kota, Solok Selatan, Kota Padang Panjang, Kota Solok dan Kota Sawahlunto.
Sementara itu Kota Payakumbuh yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Limapuluh Kota, baru melaporkan satu warganya positif COVID-19 pada Jumat (25/4).
Dengan demikian dari 19 kabupaten dan kota di Sumbar, 12 diantaranya telah masuk zona merah, yaitu Kota Padang, Bukittinggi, Pariaman, Payakumbuh, Kabupaten Pesisir Selatan, Dharmasraya, Solok, Pasaman, Pasaman Barat, Kepulauan Mentawai, Padang Pariaman, dan Tanah Datar.
Data satgas penanganan COVID-19 Sumbar, Sabtu ini terjadi penambahan satu orang lagi yang positif terinfeksi COVID-19 di Sumbar, tiga orang dinyatakan sembuh dan satu pasien positif meninggal dunia.
Tambahan positif COVID-19 merupakan pasien dari RS Semen Padang, laki-laki 29 tahun, asal Pagambiran, Kota Padang. Ia terpapar karena kontak dengan adik ipar yang sebelumnya juga telah dinyatakan positif terinfeksi COVID-19. Pasien itu kini menjalani isolasi mandiri di rumah di bawah pengawasan ketat RS Semen Padang.
Tiga pasien yang dinyatakan sembuh semuanya pasien dari RS Achmad Mochtar Bukittinggi, masing-masing wanita 46 tahun, sebelumnya terpapar dari suaminya yang pulang dari Malaysia. Laki-laki 56 tahun dan laki-laki 39 tahun, terinfeksi di Malaysia.
Satu pasien RS Universitas Andalas, laki-laki 58 tahun, positif terinfeksi COVID-19 dilaporkan meninggal dunia, berasal dari Lubuak Bagaluang, Kota Padang.
Dengan demikian total yang positif terinfeksi COVID-19 di Sumbar sampai hari ini adalah 97 orang. Dari 97 orang tersebut, 20 orang sembuh, 11 orang meninggal dunia, 24 orang dirawat di berbagai rumah sakit dan 26 orang isolasi mandiri di rumah dan 16 orang lagi isolasi di berbagai pusat karantina Provinsi Sumbar.
"Kita bersyukur dan berharap tujuh daerah ini tetap aman dengan diterapkannya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB)," kata Juru Bicara COVID-19 Sumbar Jasman di Padang, Sabtu.
Tujuh daerah itu masing-masing Kabupaten Agam, Sijunjuang, Limapuluh Kota, Solok Selatan, Kota Padang Panjang, Kota Solok dan Kota Sawahlunto.
Sementara itu Kota Payakumbuh yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Limapuluh Kota, baru melaporkan satu warganya positif COVID-19 pada Jumat (25/4).
Dengan demikian dari 19 kabupaten dan kota di Sumbar, 12 diantaranya telah masuk zona merah, yaitu Kota Padang, Bukittinggi, Pariaman, Payakumbuh, Kabupaten Pesisir Selatan, Dharmasraya, Solok, Pasaman, Pasaman Barat, Kepulauan Mentawai, Padang Pariaman, dan Tanah Datar.
Data satgas penanganan COVID-19 Sumbar, Sabtu ini terjadi penambahan satu orang lagi yang positif terinfeksi COVID-19 di Sumbar, tiga orang dinyatakan sembuh dan satu pasien positif meninggal dunia.
Tambahan positif COVID-19 merupakan pasien dari RS Semen Padang, laki-laki 29 tahun, asal Pagambiran, Kota Padang. Ia terpapar karena kontak dengan adik ipar yang sebelumnya juga telah dinyatakan positif terinfeksi COVID-19. Pasien itu kini menjalani isolasi mandiri di rumah di bawah pengawasan ketat RS Semen Padang.
Tiga pasien yang dinyatakan sembuh semuanya pasien dari RS Achmad Mochtar Bukittinggi, masing-masing wanita 46 tahun, sebelumnya terpapar dari suaminya yang pulang dari Malaysia. Laki-laki 56 tahun dan laki-laki 39 tahun, terinfeksi di Malaysia.
Satu pasien RS Universitas Andalas, laki-laki 58 tahun, positif terinfeksi COVID-19 dilaporkan meninggal dunia, berasal dari Lubuak Bagaluang, Kota Padang.
Dengan demikian total yang positif terinfeksi COVID-19 di Sumbar sampai hari ini adalah 97 orang. Dari 97 orang tersebut, 20 orang sembuh, 11 orang meninggal dunia, 24 orang dirawat di berbagai rumah sakit dan 26 orang isolasi mandiri di rumah dan 16 orang lagi isolasi di berbagai pusat karantina Provinsi Sumbar.