Jayapura (ANTARA) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Jayapura, Papua, menyebut hingga kini belum adanya laporan resmi dari Labkesmas setempat terkait penemuan kasus cacar monyet atau Mpox di daerah ini.
Kepala Dinkes Kota Jayapura Ni Nyoman Sri Antari di Jayapura, Kamis, mengatakan salah satu pasien yang saat ini dirawat di RSUD Abepura dengan gejala Mpox belum bisa dikatakan positif, karena itu harus dilakukan tes Polymerase Chain Reaction (PCR).
"Jadi saat ini kami belum mendapatkan informasi pasti dari Labkesmas terkait adanya penyakit cacar monyet," katanya.
Menurut Sri, mekanisme sebenarnya untuk memastikan pasien mengidap penyakit tersebut harusnya dari rumah sakit mengirim hasil pemeriksaan ke Labkesmas dan dilakukan pengujian, baru bisa dipastikan positif atau tidak.
"Jika ini baru gejala, diharapkan supaya masyarakat tidak merasa panik, namun ketika ditemukan ada gejala Mpox maka dapat dilaporkan ke puskesmas atau rumah sakit," ujarnya.
Dia menjelaskan di Kota Jayapura ada satu hasil pemeriksaan terhadap seorang anak yang dicurigai terkena penyakit cacar monyet, namun setelah dilakukan pengujian hasilnya negatif.
"Untuk itu masyarakat tetap tenang dan terus menjaga kesehatan dari virus ini sebagaimana ketika pada masa COVID-19," katanya.
Untuk pencegahan penyakit cacar monyet tersebut, kata dia, secara umum dapat dilakukan dengan cara tetap mencuci tangan dengan sabun di air yang mengalir karena dengan mencuci tangan 60 persen kuman sudah bisa dikurangi.
"Sekali lagi diharapkan agar masyarakat untuk tidak panik. Jika ditemukan, maka langsung dilakukan penanganan," ujarnya.