Jakarta (ANTARA) - Pengamat ekonomi dari Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira memperkirakan perekonomian kembali pulih pada 2021 setelah pandemi COVID-19 diprediksi berakhir pada September 2020.
"Kemungkinan kalau kita melihat pemulihan perekonomian akan terjadi pada tahun 2021," ujarnya dalam diskusi daring di Jakarta, Senin (27/4/2020) malam.
Prediksi pemulihan ekonomi tersebut, menurut Bhima, berdasarkan proyeksi berbasis data driven dari Singapura yang menyebut pandemi COVID-19 diperkirakan berakhir pada September 2020.
Lebih lanjut dia mengatakan bahwa harapannya usai pandemi COVID-19 selesai pada September, perlahan-lahan lapangan kerja mulai kembali dibuka.
Sebelumnya, berdasarkan data pemerintah sampai 26 Maret 2020, Dedi dan tim merilis prediksi sementara akhir pandemi terjadi pada akhir Mei 2020 dengan total penderita positif COVID-19 mencapai 6.174 kasus.
Namun, mengacu dengan data publikasi terbaru pemerintah hingga 23 April 2020, persebaran COVID-19 di Indonesia diprediksi mencapai puncaknya pada Mei 2020 dan kemudian mereda pada akhir Juli 2020 dengan perkiraan proyeksi total penderita positif COVID-19 di angka 31 ribuan kasus.
Prediksi itu menggunakan pemodelan probabilistik dengan dasar data nyata atau probabilistik data-driven model (PDDM), dengan asumsi waktu puncak tunggal.
Guru Besar Statistika Universitas Gadjah Mada (UGM) Prof Dedi Rosadi mengatakan bahwa prediksi tersebut bersifat sementara dan diperbaharui berkala sesuai data yang ada untuk prediksi jangka panjang.
Dia juga memaparkan setidaknya ada sejumlah hal penting yang harus diwaspadai dalam beberapa waktu ke depan yang berpotensi mengubah time line persebaran virus menjadi lebih cepat atau lebih lambat dari yang diprediksikan.
"Kemungkinan kalau kita melihat pemulihan perekonomian akan terjadi pada tahun 2021," ujarnya dalam diskusi daring di Jakarta, Senin (27/4/2020) malam.
Prediksi pemulihan ekonomi tersebut, menurut Bhima, berdasarkan proyeksi berbasis data driven dari Singapura yang menyebut pandemi COVID-19 diperkirakan berakhir pada September 2020.
Lebih lanjut dia mengatakan bahwa harapannya usai pandemi COVID-19 selesai pada September, perlahan-lahan lapangan kerja mulai kembali dibuka.
Sebelumnya, berdasarkan data pemerintah sampai 26 Maret 2020, Dedi dan tim merilis prediksi sementara akhir pandemi terjadi pada akhir Mei 2020 dengan total penderita positif COVID-19 mencapai 6.174 kasus.
Namun, mengacu dengan data publikasi terbaru pemerintah hingga 23 April 2020, persebaran COVID-19 di Indonesia diprediksi mencapai puncaknya pada Mei 2020 dan kemudian mereda pada akhir Juli 2020 dengan perkiraan proyeksi total penderita positif COVID-19 di angka 31 ribuan kasus.
Prediksi itu menggunakan pemodelan probabilistik dengan dasar data nyata atau probabilistik data-driven model (PDDM), dengan asumsi waktu puncak tunggal.
Guru Besar Statistika Universitas Gadjah Mada (UGM) Prof Dedi Rosadi mengatakan bahwa prediksi tersebut bersifat sementara dan diperbaharui berkala sesuai data yang ada untuk prediksi jangka panjang.
Dia juga memaparkan setidaknya ada sejumlah hal penting yang harus diwaspadai dalam beberapa waktu ke depan yang berpotensi mengubah time line persebaran virus menjadi lebih cepat atau lebih lambat dari yang diprediksikan.