Sentani, Jayapura (ANTARA) - Bupati Jayapura Mathius Awoitauw mengajak warga Sentani menanam pohon sagu di tengah pandemi COVID-19 yang belum berakhir ini.

Mathius di Sentani, Sabtu, menyebutkan dengan mewabahnya COVID-19 pihaknya mengimbau warganya tetap tinggal di rumah, semua aktivitas dialihkan ke kebun dan dusun masing-masing.

Menurut dia, kondisi hutan sagu di daerah itu masih tergolong luas, tetapi warga hanya mengambil dan menebang pohon sagu untuk kepentingan ekonomi keluarga tanpa melakukan penanaman kembali bibit pohon sagu.

"Kita galakan kembali penanaman pohon sagu, prosesnya harus dilakukan secara padat karya," katanya.

Selain penanaman pohon sagu, kata dia, warga harus membuka kebun sayur, ubi-ubian, kacang tanah, jagung, pisang dan tanaman pertanian lainnya.

Dia mengatakan, hingga kini wabah corona belum dipastikan kapan berakhir. Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah meramalkan akan ada masa kemarau yang berkepanjangan di Indonesia.

"Dengan kembali ke kebun dan menanam sagu serta tanaman jangka pendek lainnya, kita sedang dalam kondisi siap untuk ketahanan pangan sebab saat ini daerah lain di luar Papua sudah tidak mengekspor bahan makanan keluar dari daerah mereka," ujarnya.

Bupati juga mengingatkan para kepala distrik, kepala kampung agar senantiasa memberdayakan warganya dalam program padat karya di kampung masing-masing dengan alokasi anggaran yang tersedia.

Bupati mengajak warga Sentani menanam kembali pohon sagu di sela-sela penanaman sagu yang berlangsung di Kampung Harapan pada Jumat (15/5).

"Kita menanam kembali sagu di Kampung Harapan, karena ada poros jalan utama yang dibangun untuk kepentingan bersama. Pembangunan jalan ini juga untuk kepentingan masyarakat disini dalam mengelolah semua sumber daya alam serta potensi wisata yang dimiliki," katanya.

Ia meminta kepada warga tetap tinggal dikampungnya dan membangun kampungnya masing-masing.

"Tidak mungkin orang lain yang akan datang bangun kampung kita. Kepala distrik dan kepala kampung harus saling koordinasi dan memberdayakan warganya," ujarnya.

Pewarta : Musa Abubar
Editor : Muhsidin
Copyright © ANTARA 2024