Jakarta (ANTARA) - Direktur Olahraga Parma Daniele Faggiano mengatakan sudah sepantasnya klub-klub Liga Serie A kembali merumput dan menjalani tahun tahun yang disebutnya sebagai tahun pengorbanan.
Liga Italia Serie A yang sudah tertangguhkan sejak Maret karena pandemi COVID-19, dijadwalkan kembali menggulirkan musim 2019/20 pada 20 Juni.
"Langkah yang tepat adalah melanjutkan musim, tentunya dengan pencegahan yang memadai," kata Faggiano kepada stasiun radio Rai Radio Uno dilansir laman Football Italia, Minggu dini hari WIB.
Menurutnya, Presiden Federasi Sepak Bola Italia (FIGC) Gabriele Gravina telah memberi kekuatan bagi segenap pihak yang terlibat di kompetisi sepak bola negara itu.
Ia berharap dalam situasi yang sulit ini semua pihak bisa terus bersatu hingga ke masa mendatang.
"Pemain Parma sudah melakukan pengorbanan besar dengan merelakan gajinya dipotong dan memperlihatkan kesatuan dengan klub ini," katanya.
"Ini akan menjadi tahun pengorbanan bagi semua orang, kita tak boleh melupakan para pekerja umum yang juga tak bisa menikmati liburan tahun ini," ujar Faggiano menambahkan.
Faggiano mendukung penuh kelanjutan Serie A musim 2019/20, sebab jika hal itu ditunda-tunda akan lebih banyak kerugian yang ditimbulkan.
"Jika kita tak melanjutkan musim sekarang, kita tidak akan pernah bisa melakukannya lain kali, penting bagi kami untuk kembali bekerja walaupun tanpa suporter di tribun stadion," ujarnya.
"Memulai main lagi bulan Juli adalah sebuah masalah, dan masalahnya akan semakin membesar jika kami tidak main sama sekali, jadi mau tidak mau kita harus menghadapi ini semua," pungkas Faggiano.
Sebelum musim ditangguhkan, Parma berada di urutan kesembilan klasemen dengan koleksi 35 poin dan di atas kertas masih punya peluang untuk memesan satu tiket ke Eropa yang jaraknya hanya terpaut empat poin saja.
Liga Italia Serie A yang sudah tertangguhkan sejak Maret karena pandemi COVID-19, dijadwalkan kembali menggulirkan musim 2019/20 pada 20 Juni.
"Langkah yang tepat adalah melanjutkan musim, tentunya dengan pencegahan yang memadai," kata Faggiano kepada stasiun radio Rai Radio Uno dilansir laman Football Italia, Minggu dini hari WIB.
Menurutnya, Presiden Federasi Sepak Bola Italia (FIGC) Gabriele Gravina telah memberi kekuatan bagi segenap pihak yang terlibat di kompetisi sepak bola negara itu.
Ia berharap dalam situasi yang sulit ini semua pihak bisa terus bersatu hingga ke masa mendatang.
"Pemain Parma sudah melakukan pengorbanan besar dengan merelakan gajinya dipotong dan memperlihatkan kesatuan dengan klub ini," katanya.
"Ini akan menjadi tahun pengorbanan bagi semua orang, kita tak boleh melupakan para pekerja umum yang juga tak bisa menikmati liburan tahun ini," ujar Faggiano menambahkan.
Faggiano mendukung penuh kelanjutan Serie A musim 2019/20, sebab jika hal itu ditunda-tunda akan lebih banyak kerugian yang ditimbulkan.
"Jika kita tak melanjutkan musim sekarang, kita tidak akan pernah bisa melakukannya lain kali, penting bagi kami untuk kembali bekerja walaupun tanpa suporter di tribun stadion," ujarnya.
"Memulai main lagi bulan Juli adalah sebuah masalah, dan masalahnya akan semakin membesar jika kami tidak main sama sekali, jadi mau tidak mau kita harus menghadapi ini semua," pungkas Faggiano.
Sebelum musim ditangguhkan, Parma berada di urutan kesembilan klasemen dengan koleksi 35 poin dan di atas kertas masih punya peluang untuk memesan satu tiket ke Eropa yang jaraknya hanya terpaut empat poin saja.