Jakarta (ANTARA) - Sebanyak 434 warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi anak buah kapal (ABK) di kapal pesiar MV Eurodam tiba di Dermaga JICT II, Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Rabu.
Perwira Penerangan Kogabwilhan-I Kolonel Marinir Aris Mudian MM dalam keterangannya, Rabu, menyebutkan sebanyak 434 penumpang itu terdiri atas 405 laki-laki dan 29 perempuan.
Para ABK tersebut diangkut menggunakan lima "thunder boat" dengan kapasitas masing-masing 40 penumpang dari kapal pesiar menuju dermaga.
Evakuasi dilakukan melalui standar protokol kesehatan oleh tim satuan tugas dan sesampainya di dermaga mereka langsung disemprot disinfektan pada tubuh maupun barang bawaan milik ABK.
Selain itu, barang-barang bawaan ABK itu sebelumnya juga dipindai sinar X oleh tim Bea Cukai dan Polisi Militer Pangkalan Utama TNI AL III/Jakarta.
"Proses evakuasi selesai sekitar pukul 13.20 WIB. Kegiatan berlangsung aman dan lancar," katanya.
Selanjutnya, para ABK diangkut menggunakan 22 bus menuju Hotel Grand Mercure untuk menjalani karantina dengan menempati satu kamar setiap orangnya, dan menjalani "swab test" COVID-19.
Hadir dalam kegiatan tersebut, Kepala Staf Koarmada I Laksma Bambang Irwanto, Asintel Kepala Staf Kogabwilhan I, Asops Kogabwilhan I, dan Komandan Lantamal III Jakarta.
Personel yang terlibat, yakni 55 orang dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Bea Cukai 16 orang, Lantamal III sebanyak 70 orang, Kogabwilhan I lima orang, dan pengamanan gabungan 15 orang.
Danlantamal III Brigjen (Mar) Hermanto SE MM selaku Dansatgas yang memimpin evakuasi pemulangan ABK menjelaskan bahwa hasil "swab test" akan diketahui selama 2-3 hari ke depan.
"Apabila ternyata positif tentunya akan dibawa ke Rumah Sakit Darurat Wisma Atlit Kemayoran dan bila negatif akan dibekali dengan surat keterangan oleh tim kesehatan untuk mereka kembali ke kampung halaman masing-masing dengan aman," kata Hermanto.
Sebelumnya, sebanyak 241 WNI yang menjadi ABK di kapal pesiar MS Island Princess juga tiba di Jakarta, melalui Dermaga JICT II, Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Rabu (10/6) lalu.
Perwira Penerangan Kogabwilhan-I Kolonel Marinir Aris Mudian MM dalam keterangannya, Rabu, menyebutkan sebanyak 434 penumpang itu terdiri atas 405 laki-laki dan 29 perempuan.
Para ABK tersebut diangkut menggunakan lima "thunder boat" dengan kapasitas masing-masing 40 penumpang dari kapal pesiar menuju dermaga.
Evakuasi dilakukan melalui standar protokol kesehatan oleh tim satuan tugas dan sesampainya di dermaga mereka langsung disemprot disinfektan pada tubuh maupun barang bawaan milik ABK.
Selain itu, barang-barang bawaan ABK itu sebelumnya juga dipindai sinar X oleh tim Bea Cukai dan Polisi Militer Pangkalan Utama TNI AL III/Jakarta.
"Proses evakuasi selesai sekitar pukul 13.20 WIB. Kegiatan berlangsung aman dan lancar," katanya.
Selanjutnya, para ABK diangkut menggunakan 22 bus menuju Hotel Grand Mercure untuk menjalani karantina dengan menempati satu kamar setiap orangnya, dan menjalani "swab test" COVID-19.
Hadir dalam kegiatan tersebut, Kepala Staf Koarmada I Laksma Bambang Irwanto, Asintel Kepala Staf Kogabwilhan I, Asops Kogabwilhan I, dan Komandan Lantamal III Jakarta.
Personel yang terlibat, yakni 55 orang dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Bea Cukai 16 orang, Lantamal III sebanyak 70 orang, Kogabwilhan I lima orang, dan pengamanan gabungan 15 orang.
Danlantamal III Brigjen (Mar) Hermanto SE MM selaku Dansatgas yang memimpin evakuasi pemulangan ABK menjelaskan bahwa hasil "swab test" akan diketahui selama 2-3 hari ke depan.
"Apabila ternyata positif tentunya akan dibawa ke Rumah Sakit Darurat Wisma Atlit Kemayoran dan bila negatif akan dibekali dengan surat keterangan oleh tim kesehatan untuk mereka kembali ke kampung halaman masing-masing dengan aman," kata Hermanto.
Sebelumnya, sebanyak 241 WNI yang menjadi ABK di kapal pesiar MS Island Princess juga tiba di Jakarta, melalui Dermaga JICT II, Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Rabu (10/6) lalu.