Jayapura (ANTARA) - Kantor Pos Jayapura, Papua sudah mencairkan Bantuan Sosial Tunai (BST) bagi 9.200 Keluarga Penerima Manfaat (KPM).
Kepala Kantor Pos Jayapura, Alex Nitalessy di Jayapura, Senin mengatakan pencairan BST tahap dua dengan target 12.458 KPM.
"Dari target dan realisasi itu tersisa 3000-an penerima pada lima distrik di Kota Jayapura, di mana pendistribusian BST tahap kedua ini dilaksanakan sejak 6 Juni hingga akhir bulan ini," katanya.
Menurut Alex, pihaknya mengimbau masyarakat yang memiliki undangan dan sudah pernah menerima tahap pertama namun belum mengambil tahap kedua, dapat segera ke kantor pos terdekat atau berkoordinasi dengan pihak kelurahan masing-masing.
"Sedangkan untuk evaluasi pendistribusian tahap pertama, dari target yang ditetapkan hanya tersisa 2.657 KPN atau terealisasi sekitar 78,6 persen," ujarnya.
Dia menjelaskan kuota BST yang tersisa dari tahap pertama sudah diberhentikan pendistribusiannya dan dikembalikan dananya ke Kemensos RI untuk dilakukan proses penggantian.
"Kendala dari pendistribusian tahap pertama adalah banyaknya nama-nama yang ganda, atau yang bersangkutan sudah meninggal, tidak layak menerima, nama tidak dikenal hingga alamat tidak jelas," katanya lagi.
Dia menambahkan selain itu, pihaknya berharap kelurahan dapat melakukan verifikasi dengan baik agar tidak ada warga yang protes karena namanya dibatalkan sebagai penerima BST atau bahkan namanya tidak masuk dalam daftar penerima.
Kepala Kantor Pos Jayapura, Alex Nitalessy di Jayapura, Senin mengatakan pencairan BST tahap dua dengan target 12.458 KPM.
"Dari target dan realisasi itu tersisa 3000-an penerima pada lima distrik di Kota Jayapura, di mana pendistribusian BST tahap kedua ini dilaksanakan sejak 6 Juni hingga akhir bulan ini," katanya.
Menurut Alex, pihaknya mengimbau masyarakat yang memiliki undangan dan sudah pernah menerima tahap pertama namun belum mengambil tahap kedua, dapat segera ke kantor pos terdekat atau berkoordinasi dengan pihak kelurahan masing-masing.
"Sedangkan untuk evaluasi pendistribusian tahap pertama, dari target yang ditetapkan hanya tersisa 2.657 KPN atau terealisasi sekitar 78,6 persen," ujarnya.
Dia menjelaskan kuota BST yang tersisa dari tahap pertama sudah diberhentikan pendistribusiannya dan dikembalikan dananya ke Kemensos RI untuk dilakukan proses penggantian.
"Kendala dari pendistribusian tahap pertama adalah banyaknya nama-nama yang ganda, atau yang bersangkutan sudah meninggal, tidak layak menerima, nama tidak dikenal hingga alamat tidak jelas," katanya lagi.
Dia menambahkan selain itu, pihaknya berharap kelurahan dapat melakukan verifikasi dengan baik agar tidak ada warga yang protes karena namanya dibatalkan sebagai penerima BST atau bahkan namanya tidak masuk dalam daftar penerima.