Wamena (ANTARA) - Yayasan Humi Inane atau Yayasan Suara Perempuan yang terpusat di Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua menggelar bazar makanan siap saji setiap Jumat dan Sabtu untuk menunjang sosialisasi pencegahan COVID-19 yang difokuskan kepada kaum perempuan.
Sekretaris Yayasan Humi Inane, Yance Itlay di Wamena, Sabtu, mengatakan sosialisasi masih terus dilakukan dan perlu dukungan dana untuk kegiatan bazar makanan siap saji dari pangan lokal.
"Bazar akan dilakukan setiap Jumat-Sabtu untuk menunjang kegiatan yayasan dalam sosialisasi," katanya.
Pengelola yayasan berencana menawarkan dagangan mereka kepada masyarakat dari rumah ke rumah maupun kantor-kantor pemerintah yang telah aktif atau dibuka kembali setelah sempat ditutup.
Penawaran dagangan juga dilakukan melalui media sosial atau grup WhatsApp sebagaimana yang sudah dilakukan sebelumnya.
Yance mengatakan sosialisasi bagi mama-mama Papua akan lebih ditingkatkan sebab virus corona bisa berada di lingkungan mereka melalui orang tanpa gejala (OTG).
Sosialisasi yang sudah dilakukan meliputi ajakan kepada mama-mama untuk selalu mematuhi instruksi pemerintah danmengikuti protokol kesehatan saat beraktivitas, termasuk melatih nama-nama membuat handsanitizer.
"Kami akan lebih serius melakukan sosialisasi kepada mama-mama karena menurut juru bicara COVID-19 pusat, orang bisa saja non reaktif saat rapid namun positif setelah swab," katanya.
Yayasan Humi Inane atau suara perempuan itu akan menggerahkan sejumlah relawannya yang tersebar di 40 distrik untuk memotivasi masyarakat agar melindungi diri sendiri dari COVID-19.
"Akan dilakukan pelatihan terlebih dahulu bagi relawan Humi Inane yang ada di 40 distrik, selanjutnya bekerjasama dengan puskesmas di masing-masing distrik dan memberikan sosialisasi kepada masyarakat," katanya.
Sekretaris Yayasan Humi Inane, Yance Itlay di Wamena, Sabtu, mengatakan sosialisasi masih terus dilakukan dan perlu dukungan dana untuk kegiatan bazar makanan siap saji dari pangan lokal.
"Bazar akan dilakukan setiap Jumat-Sabtu untuk menunjang kegiatan yayasan dalam sosialisasi," katanya.
Pengelola yayasan berencana menawarkan dagangan mereka kepada masyarakat dari rumah ke rumah maupun kantor-kantor pemerintah yang telah aktif atau dibuka kembali setelah sempat ditutup.
Penawaran dagangan juga dilakukan melalui media sosial atau grup WhatsApp sebagaimana yang sudah dilakukan sebelumnya.
Yance mengatakan sosialisasi bagi mama-mama Papua akan lebih ditingkatkan sebab virus corona bisa berada di lingkungan mereka melalui orang tanpa gejala (OTG).
Sosialisasi yang sudah dilakukan meliputi ajakan kepada mama-mama untuk selalu mematuhi instruksi pemerintah danmengikuti protokol kesehatan saat beraktivitas, termasuk melatih nama-nama membuat handsanitizer.
"Kami akan lebih serius melakukan sosialisasi kepada mama-mama karena menurut juru bicara COVID-19 pusat, orang bisa saja non reaktif saat rapid namun positif setelah swab," katanya.
Yayasan Humi Inane atau suara perempuan itu akan menggerahkan sejumlah relawannya yang tersebar di 40 distrik untuk memotivasi masyarakat agar melindungi diri sendiri dari COVID-19.
"Akan dilakukan pelatihan terlebih dahulu bagi relawan Humi Inane yang ada di 40 distrik, selanjutnya bekerjasama dengan puskesmas di masing-masing distrik dan memberikan sosialisasi kepada masyarakat," katanya.