Jayapura (ANTARA) - Dewan Perwakilan Rakyat Papua (DPRP) meminta Dinas Pendidikan, Perpustakaan dan Arsip Daerah setempat untuk mencari solusi dan alternatif pembelajaran untuk mengejar ketertinggalan akademik siswa di Bumi Cenderawasih selama pandemi COVID-19.

Wakil Ketua II DPR Papua Edoardus Kaize kepada Antara di Jayapura, Selasa, mengatakan di masa pandemi, sudah dipastikan kabupaten/kota yang berada di zona merah tidak dapat melaksanakan kegiatan belajar mengajar secara bertatap muka.

"Ditambah lagi untuk wilayah yang kesulitan jaringan internet dan kondisi geografisnya tidak mendukung, masa pandemi ini akan menambah panjang daftar kendala dalam suksesnya pendidikan," katanya.

Menurut Edoardus, diperlukan langkah ekstrim untuk menangani permasalahan pendidikan di Papua dalam masa pandemi COVID-19 ini.

"Apalagi belum lama ini, kami sempat melakukan kunjungan kerja di Kabupaten Sarmi sehingga mendapati permasalahan membludaknya siswa di salah satu sekolah juga kasus terbengkalainya bangunan laboratorium pada wilayah tersebut," ujarnya.

Pihaknya meminta instansi terkait agar memberikan perhatian lebih terhadap sarana dan prasarana pendidikan, misalnya ruang belajar di Sarmi yang seyogianya  ditambah dengan membludaknya siswa baru di wilayah tersebut akibat pandemi COVID-19.

"Bagi kami, kondisi pendidikan di Sarmi bisa menjadi salah satu potret yang mewakili situasi Papua pada umumnya karena terdampak pandemi COVID-19," katanya lagi.

Dia menambahkan pandemi COVID-19 ini akan berdampak pada menurunnya kualitas pendidikan di Papua sehingga instansi terkait bersama semua pemangku kepentingan harus dapat mencari solusi dan alternatif terbaik agar kualitas akademik anak Papua tetap terjamin.

Pewarta : Hendrina Dian Kandipi
Editor : Editor Papua
Copyright © ANTARA 2024