Timika (ANTARA) - Lebih dari seratusan ribu umat Katolik di wilayah Keuskupan Timika, Papua mengharapkan Tahta Suci Vatican segera menunjuk seorang Uskup baru pengganti mendiang almarhum Mgr John Philip Saklil Pr.
Tokoh Katolik yang juga Wakil Bupati Mimika Johannes Rettob kepada Antara di Timika, Senin, mengatakan setelah ditinggal Mgr John Saklil yang kematiannya terjadi secara mendadak pada Sabtu 3 Agustus 2019, umat Katolik Keuskupan Timika merindukan kehadiran sosok pemimpin yang baru untuk menggembalakan umat.
"Saya kira semua umat Keuskupan Timika tentu sudah sangat merindukan segera ada uskup yang baru menggantikan almarhum Mgr John Saklil," kata John.
Mantan Kepala Dishubkominfo Mimika itu mengatakan proses pengusulan calon uskup Timika yang baru sudah disampaikan kepada Tahta Suci Sri Paus di Vatican, Roma melalui Duta Besar Vatican untuk Indonesia.
Hanya saja untuk menentukan figur uskup yang baru, katanya, prosesnya tidak semudah sebagaimana yang dibayangkan umat.
"Tentu prosesnya tidak mudah, ada berbagai kriteria-kriteria yang harus dipenuhi oleh para calon. Namun bagi kami umat Katolik harapkan agar segera ditunjuk uskup yang baru dalam waktu yang tidak terlalu lama mengingat wilayah Keuskupan Timika ini sangat luas, dengan medan pelayanan yang begitu sulit," ujarnya.
Administratur Diosesan Timika Pastor Marthin Kuayo Pr mengakui memang ada kerinduan besar umat Katolik Keuskupan Timika untuk segera ada sosok Uskup yang baru.
Namun dia meminta umat Katolik setempat untuk bersabar dan bertekun dalam doa.
"Semua itu melalui proses yang panjang, bisa dua tahun, bisa dua setengah tahun bahkan bisa sampai tiga tahun," kata Pastor Marthin.
Pastor Marthin yang juga merangkap tugas sebagai Vikaris Jenderal Keuskupan Timika itu menyebut proses pengusulan kandidat uskup baru Timika pengganti almarhum Mgr John Saklil sudah disampaikan ke Tahta Suci Sri Paus di Vatican, Roma.
"Kita semua menunggu saja, soal kapan waktunya semua tergantung dari keputusan pimpinan gereja di Vatican, Roma," ujarnya.
Wilayah Keuskupan Timika terbentang di bagian tengah Pulau Papua mulai dari selatan berbatasan langsung dengan Laut Arafura hingga Biak-Numfor dan Supiori yang berbatasan langsung dengan Samudra Pasifik.
Konsentrasi umat Katolik Timika terbesar berada di wilayah Kabupaten Mimika, Kabupaten Paniai, Deiyai, Dogiyai, Intan Jaya dan Nabire.
Tokoh Katolik yang juga Wakil Bupati Mimika Johannes Rettob kepada Antara di Timika, Senin, mengatakan setelah ditinggal Mgr John Saklil yang kematiannya terjadi secara mendadak pada Sabtu 3 Agustus 2019, umat Katolik Keuskupan Timika merindukan kehadiran sosok pemimpin yang baru untuk menggembalakan umat.
"Saya kira semua umat Keuskupan Timika tentu sudah sangat merindukan segera ada uskup yang baru menggantikan almarhum Mgr John Saklil," kata John.
Mantan Kepala Dishubkominfo Mimika itu mengatakan proses pengusulan calon uskup Timika yang baru sudah disampaikan kepada Tahta Suci Sri Paus di Vatican, Roma melalui Duta Besar Vatican untuk Indonesia.
Hanya saja untuk menentukan figur uskup yang baru, katanya, prosesnya tidak semudah sebagaimana yang dibayangkan umat.
"Tentu prosesnya tidak mudah, ada berbagai kriteria-kriteria yang harus dipenuhi oleh para calon. Namun bagi kami umat Katolik harapkan agar segera ditunjuk uskup yang baru dalam waktu yang tidak terlalu lama mengingat wilayah Keuskupan Timika ini sangat luas, dengan medan pelayanan yang begitu sulit," ujarnya.
Administratur Diosesan Timika Pastor Marthin Kuayo Pr mengakui memang ada kerinduan besar umat Katolik Keuskupan Timika untuk segera ada sosok Uskup yang baru.
Namun dia meminta umat Katolik setempat untuk bersabar dan bertekun dalam doa.
"Semua itu melalui proses yang panjang, bisa dua tahun, bisa dua setengah tahun bahkan bisa sampai tiga tahun," kata Pastor Marthin.
Pastor Marthin yang juga merangkap tugas sebagai Vikaris Jenderal Keuskupan Timika itu menyebut proses pengusulan kandidat uskup baru Timika pengganti almarhum Mgr John Saklil sudah disampaikan ke Tahta Suci Sri Paus di Vatican, Roma.
"Kita semua menunggu saja, soal kapan waktunya semua tergantung dari keputusan pimpinan gereja di Vatican, Roma," ujarnya.
Wilayah Keuskupan Timika terbentang di bagian tengah Pulau Papua mulai dari selatan berbatasan langsung dengan Laut Arafura hingga Biak-Numfor dan Supiori yang berbatasan langsung dengan Samudra Pasifik.
Konsentrasi umat Katolik Timika terbesar berada di wilayah Kabupaten Mimika, Kabupaten Paniai, Deiyai, Dogiyai, Intan Jaya dan Nabire.