Kupang (ANTARA) - Pendeta di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur, Ratna Radiena Blegur  membuat kebun baca di desa Bolok, Kabupaten Kupang untuk melatih dan meningkatkan minat baca anak-anak yang ada di desa tersebut.

"Motivasi saya membuat kebun baca karena saya melihat banyak anak-anak di desa ini tidak bisa membaca, apalagi minat baca mereka juga sangat minim," katanya kepada wartawan di Kupang, Jumat.

Rumah kebun baca yang dibangun itu atapnya hanya terbuat dari pelepah daun lontar, sementara lantainya masih terbuat dari tanah.

Di pinggir-pinggir dari rumah kebun itu terdapat rak-rak buku seadaanya yang di dal rak buku itu ada beberapa buku bacaan khusus bagi anak-anak yang masih berada di bangku PAUD serta SMP. Tak hanya itu, ada pula satu unit papan tulis yang letaknya tak jauh dari rak buku di rumah tersebut.

Ratna mengatakan bahwa konsep pembelajaran yang terapkan di rumah kebun baca itu mulai dari latihan membaca bagi anak-anak belum bisa membaca, kemudian juga literasi serta belajar bahasa Inggris. Sementara anak-anak PAUD hanya disiapkan buku gambar dan pensil mewarnai.

Rumah kebun baca tersebut kata dia hampir setiap hari dipenuhi oleh anak-anak yang ada di desa itu, jumlah merekapun berkisar dari 15 sampai dengan 20 orang.

"Jadi memang rumah kebun baca ini saya buat didalamya tidak hanya membaca saja, tetapi usai belajar bersama, anak-anak saya ajak berkeliling kebun untuk berkebun mulai dari menyiram sayuran sekaligus memperkenalkan berbagai jenis sayuran kepada mereka," tutur dia.

Iapun punya mimpi kelak anak-anak di pedesaan khususnya di desa Bolok itu bisa membaca serta mempunyai wawasan yang luas yang diketahui melalui membaca.

Ratna mengaku bahwa pertama kali merintis rumah kebun baca ini pada tahun 2019. Pada awalnya hanya beberapa anak saja, namun saat seiring berjalannya waktu saat dirinya mulai membawa buku bacaan bervariasi ceritanya, semakin banyak yang datang.

Anak anak yang belajar di rumah baca itu juga diwajibkan menggunakan masker, karena memang Ratna dan suaminya menyiapkan masker bagi anak-anak itu.

"Jadi anak-anak juga senang, karena selain membaca, mereka juga dapat masker gratis, apalagi bisa sambil bermain bersama-sama karena ada tempat bermain juga," tambah dia

Terkait kendala saat ini adalah minimnya buku bacaan di rumah kebun baca itu, karena memang saat ini sejumlah buku bacaan di tempat itu adalah buku bacaan lama yang sudah sering dibaca oleh anak-anak.

Pewarta : Kornelis Kaha
Editor : Muhsidin
Copyright © ANTARA 2024