Makassar (ANTARA) - Taufan Pawe akhirnya terpilih secara aklamasi sebagai Ketua DPD I Partai Golkar Sulawesi Selatan dalam Musyawarah Daerah (Musda) ke 10 yang berlangsung di hotel Sultan, Jakarta.
"Kami laksanakan musyawarah mufakat, dan sepakat memilih pak Taufan Pawe. Tentunya, keputusan ini melalui berbagai pertimbangan yang matang, demi kebesaran dan kejayaan Golkar ke depan," ungkap salah satu kontestan Musda, Supriansa saat dikonfirmasi, Sabtu.
Musda yang berlangsung di hotel Sultan malam tadi, tidak dihadiri Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto. Namun demikian, ketum meminta ia meminta agar pemilihan ketua dikembalikan kepada peserta Musda untuk menentukan masa depan Golkar di Sulsel.
Hingga akhirnya empat calon ketua masing-masing Taufan Pawe, Supriansa, Syamsuddin A Hamid dan Hamka B Lady berembuk dan sepakat menyetujui Taufan Pawe sebagai ketua.
Taufan menggantikan Nurdin Halid yang selama ini menahkodai Golkar Sulsel sebagai Pelaksana tugas, dan kembali mengembang tugas sebagai pengurus menjabat Wakil Ketua DPP Golkar Pusat.
"Ini merupakan amanah dan tanggungjawab diberikan kepada saya. Tentu ini akan saya jalankan dengan sebaik-baiknya," tutur Wali Kota Pare-pare ini saat dikonfirmasi wartawan.
Taufan Pawe usai terpilih secara aklamasi sebagai Ketua DPD I Golkar Sulsel memberikan pidato dalam Musyawarah Daerah (Musda) Golkar Sulsel di hotel Sultan Jakarta, Jumat (7/8/2020) malam. FOTO/HO/Dokumentasi Golkar.
Sebelumnya, pelaksanaan Musda ke-10 Partai Golkar Provinsi Sulsel akan berlangsung di Makassar pada akhir Juli lalu di salah satu hotel, namun karena kendala teknis dan masih dalam kondisi pandemi Coronavirus Disease (COVID) akhirnya dipindahkan ke Jakarta.
Syaratkan setiap bagi bakal calon (bacalon) Ketua DPD I Golkar Sulsel wajib memiliki dukungan suara minimal 30 persen dari jumlah total pemilik suara.
"Setiap bakal calon minimal mendapat dukungan 30 persen dari pemilik suara dalam bentuk dukungan tertulis. Jumlah pemilik suara pada pemilihan nanti sebanyak 30 orang," sebut Ketua Panitia Musda, M Arfandi Idris di Sekertariat Golkar Sulsel, jalan Botolempangan Makassar belum lama ini.
Ia menjelaskan, dukungan 30 persen tersebut sesuai syarat utama bagi bacalon yang akan ditetapkan sebagai calon ketua atau ketua fomatur. Untuk rincian pemilik suara yakni DPD II di 24 kabupaten kota atau 24 suara, satu suara masing masing untuk DPP, DPD I Sulsel, Dewan Pertimbangan, organisasi didirikan dan mendirikan serta organisasi sayap partai.
Untuk memastikan dukungan tersebut, kata dia, dilakukan verifikasi dokumen pada 21 Juli sekaligus penetapan bakal calon, namun sebelumnya, tahapan penjaringan dilaksanakan mulai 16 Juli, selanjutnya pendaftaran pengambilan formulir dibuka pada 18-19 dan pengembalian formulir pada 20-21 Juli 2020.
"Kami laksanakan musyawarah mufakat, dan sepakat memilih pak Taufan Pawe. Tentunya, keputusan ini melalui berbagai pertimbangan yang matang, demi kebesaran dan kejayaan Golkar ke depan," ungkap salah satu kontestan Musda, Supriansa saat dikonfirmasi, Sabtu.
Musda yang berlangsung di hotel Sultan malam tadi, tidak dihadiri Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto. Namun demikian, ketum meminta ia meminta agar pemilihan ketua dikembalikan kepada peserta Musda untuk menentukan masa depan Golkar di Sulsel.
Hingga akhirnya empat calon ketua masing-masing Taufan Pawe, Supriansa, Syamsuddin A Hamid dan Hamka B Lady berembuk dan sepakat menyetujui Taufan Pawe sebagai ketua.
Taufan menggantikan Nurdin Halid yang selama ini menahkodai Golkar Sulsel sebagai Pelaksana tugas, dan kembali mengembang tugas sebagai pengurus menjabat Wakil Ketua DPP Golkar Pusat.
"Ini merupakan amanah dan tanggungjawab diberikan kepada saya. Tentu ini akan saya jalankan dengan sebaik-baiknya," tutur Wali Kota Pare-pare ini saat dikonfirmasi wartawan.
Sebelumnya, pelaksanaan Musda ke-10 Partai Golkar Provinsi Sulsel akan berlangsung di Makassar pada akhir Juli lalu di salah satu hotel, namun karena kendala teknis dan masih dalam kondisi pandemi Coronavirus Disease (COVID) akhirnya dipindahkan ke Jakarta.
Syaratkan setiap bagi bakal calon (bacalon) Ketua DPD I Golkar Sulsel wajib memiliki dukungan suara minimal 30 persen dari jumlah total pemilik suara.
"Setiap bakal calon minimal mendapat dukungan 30 persen dari pemilik suara dalam bentuk dukungan tertulis. Jumlah pemilik suara pada pemilihan nanti sebanyak 30 orang," sebut Ketua Panitia Musda, M Arfandi Idris di Sekertariat Golkar Sulsel, jalan Botolempangan Makassar belum lama ini.
Ia menjelaskan, dukungan 30 persen tersebut sesuai syarat utama bagi bacalon yang akan ditetapkan sebagai calon ketua atau ketua fomatur. Untuk rincian pemilik suara yakni DPD II di 24 kabupaten kota atau 24 suara, satu suara masing masing untuk DPP, DPD I Sulsel, Dewan Pertimbangan, organisasi didirikan dan mendirikan serta organisasi sayap partai.
Untuk memastikan dukungan tersebut, kata dia, dilakukan verifikasi dokumen pada 21 Juli sekaligus penetapan bakal calon, namun sebelumnya, tahapan penjaringan dilaksanakan mulai 16 Juli, selanjutnya pendaftaran pengambilan formulir dibuka pada 18-19 dan pengembalian formulir pada 20-21 Juli 2020.