Jayapura (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua meminta warga di wilayahnya untuk melakukan sikap sempurna selama tiga menit pada detik-detik perayaan HUT ke-75 Kemerdekaan RI.

Asisten Bidang Perekonomian dan Kesejahteraan Rakyat Setda Provinsi Papua Muhammad Musa'ad di Jayapura, Selasa, mengatakan sikap sempurna ini dilakukan tepat pada pukul 12.07 Waktu Papua.

"Pada saat detik-detik proklamasi, setiap warga diminta untuk menghentikan segala akfitiftas dan berdiri tegap sikap sempurna selama tiga menit dimulai pukul 12 lewat 17 menit," katanya.

Menurut Musa'ad, hal ini adalah bentuk penghargaan terhadap perjuangan para pahlawan, di mana saja masyarakat berada, baik di rumah maupun jalan, diharapkan menghentikan kendaraan masing-masing, turun dari alat transportasi masing-masing dan mengambil sikap sempurna lalu siap pada saat detik detik proklamasi dikumandangkan di Istana Negara Jakarta, di mana hanya tiga menit saja. 

"Pada saat upacara 17 Agustus nanti, tidak semua ASN hadir seperti biasanya di lapangan Mandala Jayapura, di mana upacaranya akan dipusatkan di Main Hall Kantor Gubernur Dok II Jayapura, serta wajib dihadiri forkompimda, pimpinan OPD termasuk staf ahli dan pejabat fungsional juga analis kebijakan, sementara ASN lainnya merupakan keterwakilan masing-masing instansi yang jumlahnya juga terbatas karena di masa pandemi COVID-19," ujarnya. 

Dia menjelaskan sehingga sudah ditetapkan hanya satu pleton yang akan mewakili ASN, di mana akan diatur dan disampaikan bahwa yang ada di Lapangan Mandala Jayapura mewakili ASN di lingkungan pemerintah sebagai bentuk dari kebersamaan bergabung dengan TNI dan Polri serta komponen masyarakat lainnya.

"Khusus yang mengikuti upacara di Kantor Gubernur Dok II Jayapura, diwajibkan mengikuti upacara detik-detik proklamasi secara langsung melalui 'video conference' di Main Hall, jadi sesudah upacara lanjut ke acara detik-detik proklamasi di Main Hall," katanya lagi.

Dia menambahkan pada 14 Agustus 2020 masyarakat juga diminta untuk mendengarkan Pidato Kenegaraan Presiden RI, di mana hal ini penting dalam suasana pandemi dan adanya isu resesi, sehingga penting mendengarkan bagaimana pimpinan menyampaikan pidato sebagai bentuk pertanggungjawaban.

"Yang pastinya pidato kenegaraan Presiden Joko Widodo akan mengemukakan berbagai kebijakan dalam mengantisipasi kondisi pandemi dan ancaman adanya resesi, supaya masyarakat tidak termakan isu dan berita bohong oknum tertentu,"demikian imbuh mantan Kepala Bappeda Papua itu.
 

Pewarta : Hendrina Dian Kandipi
Editor : Muhsidin
Copyright © ANTARA 2024