Jayapura (ANTARA) - Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Merauke, Papua, Sonny Betaubun mengakui, saat ini pihaknya kembali menerapkan belajar dari rumah untuk pelajar sekolah lanjutan baik tingkat pertama maupun atas akibat meningkatnya kasus positif COVID-19.

Sejak Selasa (11/8) Dinas Pendidikan Merauke mengeluarkan surat edaran ke sekolah menengah agar KBM tatap muka dialihkan dan kembali menerapkan belajar dari rumah khususnya yang berada di distrik zona merah.
 
"Kebijakan itu diambil akibat jumlah warga positif terjangkit COVID-19 meningkat sehingga pihaknya mengeluarkan edaran tersebut," kata Betaubun dihubungi dari Jayapura, Kamis.
 
Ia mengakui sembilan distrik yang masuk zona merah itu termasuk empat distrik penyangga.
Dinkes Merauke sendiri memang menyatakan lima distrik yang masuk zona merah yaitu Distrik Merauke, Semangga, Tanah Miring, Malind dan Distrik Kurik.
 
Namun Dinas Pendidikan Merauke menambah empat distrik yang selama ini menjadi penyangga dan menjadi lintasan ke distrik lainnya yakni Distrik Sota, Okaba, Ulilin, serta Distrik Jagebob, jelas Betaubun.
 
Ditambahkan, untuk 11 distrik lainnya kegiatan belajar mengajar berlangsung normal yakni tatap muka yang pelaksanaannya diatur sekolah masing-masing.
 
Sebelas distrik yang melaksanakan KBM sesuai kondisi daerah dengan tetap melaksanakan protokol kesehatan yaitu Distrik Nauken Jerai, Ekigobel, Muting, Abimha, Kaptel, Ngguti, Tubang, Kimaan, Tabonji dan Waan serta Distrik Ilwayab.
 
"Belum dapat dipastikan kapan KBM untuk sekolah lanjutan baik tingkat pertama maupun atas kembali dilakukan dalam bentuk tatap muka karena tergantung perkembangan kasus COVID-19," kaya Sonny Betaubun.
 
Gugus Tugas Pencegahan dan Penanganan COVID-19 Merauke menyatakan 16 orang saat ini dirawat karena positif terinfeksi virus corona baru.

Pewarta : Evarukdijati
Editor : Editor Papua
Copyright © ANTARA 2024