Jayapura (ANTARA) - Dinas Pendidikan, Perpustakaan, dan Arsip Daerah Provinsi Papua terus mendorong peningkatan kapasitas guru khususnya di bidang teknologi informasi (IT) pada masa pandemi COVID-19.
Kepala Dinas Pendidikan, Perpustakaan, dan Arsip Daerah Provinsi Papua Christian Sohilait di Jayapura, Rabu, mengatakan dalam rangka menghadapi COVID-19 maka semua guru dituntut menguasai IT.
Ia mengharapkan pelatihan IT dapat membantu tenaga pendidik meningkatkan kapasitasnya.
"Dari pelatihan ini diharapkan guru dapat mengukur kemampuan masing-masing dan dapat menyampaikan hasil evaluasi mengenai apa saja kendala atau kesulitan yang dialami," katanya.
Selain itu, kata dia, ke depan jika sekolah aktif kembali, hal-hal yang berkaitan dengan IT sudah dapat dikuasai atau kalaupun belajar di rumah masih diperpanjang karena misalnya suatu wilayah belum diizinkan untuk dibuka, para guru bisa menghadapi masalah tersebut.
"Sehingga ke depan tidak ada kesan guru tidak menguasai IT, lalu murid makin parah," ujarnya.
Dia menjelaskan kegiatan itu dianggap penting untuk meningkatkan dan memberikan penguatan kapasitas kompetensi di kalangan guru, khususnya di lingkungan SMA Gabungan Jayapura.
"Peningkatan kapasitas kompetensi guru ini memang harus dimulai dari dalam, sebelum keluar," katanya.
Kepala SMA Gabungan Sandra Grace Titihalawa mengatakan SMA Gabungan melaksanakan pelatihan khusus bagi tenaga kependidikan atau tata usaha di mana fokusnya kepada cara pengelolaan sistem informasi manajemen sekolah yang sudah dibuat aplikasinya.
"Dan tujuan aplikasi ini agar semua informasi terbuka kepada masyarakat, sehingga orang tua termasuk siswa bisa mengakses secara luas untuk mendapat informasi mengenai sarana prasarana sekolah, pembayaran SPP dan lainnya," katanya.
Kepala Dinas Pendidikan, Perpustakaan, dan Arsip Daerah Provinsi Papua Christian Sohilait di Jayapura, Rabu, mengatakan dalam rangka menghadapi COVID-19 maka semua guru dituntut menguasai IT.
Ia mengharapkan pelatihan IT dapat membantu tenaga pendidik meningkatkan kapasitasnya.
"Dari pelatihan ini diharapkan guru dapat mengukur kemampuan masing-masing dan dapat menyampaikan hasil evaluasi mengenai apa saja kendala atau kesulitan yang dialami," katanya.
Selain itu, kata dia, ke depan jika sekolah aktif kembali, hal-hal yang berkaitan dengan IT sudah dapat dikuasai atau kalaupun belajar di rumah masih diperpanjang karena misalnya suatu wilayah belum diizinkan untuk dibuka, para guru bisa menghadapi masalah tersebut.
"Sehingga ke depan tidak ada kesan guru tidak menguasai IT, lalu murid makin parah," ujarnya.
Dia menjelaskan kegiatan itu dianggap penting untuk meningkatkan dan memberikan penguatan kapasitas kompetensi di kalangan guru, khususnya di lingkungan SMA Gabungan Jayapura.
"Peningkatan kapasitas kompetensi guru ini memang harus dimulai dari dalam, sebelum keluar," katanya.
Kepala SMA Gabungan Sandra Grace Titihalawa mengatakan SMA Gabungan melaksanakan pelatihan khusus bagi tenaga kependidikan atau tata usaha di mana fokusnya kepada cara pengelolaan sistem informasi manajemen sekolah yang sudah dibuat aplikasinya.
"Dan tujuan aplikasi ini agar semua informasi terbuka kepada masyarakat, sehingga orang tua termasuk siswa bisa mengakses secara luas untuk mendapat informasi mengenai sarana prasarana sekolah, pembayaran SPP dan lainnya," katanya.