Banjarmasin (ANTARA) - Sumbangan pulsa data gratis bagi siswa Sekolah Dasar (SD) Kota Banjarmasin untuk mengikuti Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ), khususnya bagi keluarga tidak mampu mulai mengalir, salah satunya dari PT Dolen Suroboyo Sugih.

Perusahaan ini menyerahkan sumbangan sebanyak 1.000 kartu perdana yang masing-masing berisi pulsa data sebesar 18 GB untuk kelancaran siswa SD di Kota Banjarmasin mengikuti PJJ selama pandemi COVID-19.

Bantuan yang disertai 20 handphone android tersebut diterima Wali Kota Banjarmasin H Ibnu Sina di Balaikota Banjarmasin, Sabtu.

Ibnu Sina usai menjadi pembina pada upacara Hari Pramuka ke-59 di halaman Balaikota Banjarmasin tersebut menyatakan sangat berterima kasih kepada pihak swasta yang sudah peduli terhadap PJJ karena pandemi COVID-19 ini.

Menurut dia, banyak siswa di kota itu yang memiliki keterbatasan mengikuti PJJ karena tidak ada handphone dan pulsa data.

"Dengan adanya bantuan dari PT Dolen Suroboyo Sugih ini, paling tidak membantu sebagian siswa yang kesulitan itu sehingga mampu mengikuti PJJ dengan semestinya, kita harap bantuan akan mengalir terus dari swasta," paparnya.

Pemerintah kota, kata Ibnu Sina, juga mulai memasang WiFi gratis di beberapa titik lingkungan masyarakat, khususnya di daerah padat penduduk, agar siswa dapat terbantu mengikuti PJJ.

"Kita juga berterima kasih kepada tempat-tempat ibadah yang memberikan ruang bagi siswa memanfaatkan WiFi di tempat ibadah itu untuk siswa ikuti PJJ," tuturnya dan menambahkan bahwa pemerintah juga sudah memberikan bantuan bagi siswa dan guru berupa pulsa data untuk kelancaran PJJ ini lewat dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS).

Sebelumnya Ketua Komisi IV DPRD Kota Banjarmasin Matnor Ali menyatakan harus ada gerakan donasi telepon pintar untuk membantu kelancaran Pendidikkan Jarak Jauh (PJJ) di daerahnya, bagi para siswa yang tidak mampu.

Saat kunjungan kerja ke Balikpapan, Kalimantan Timur, kata Ali, pemerintah kota di sana menggerakkan donasi telepon pintar di kalangan pengusaha dan masyarakat yang mampu, termasuk Aparatur Sipil Negara (ASN), bahkan anggota DPRD. Bahkan Pemerintah Kota Balikpapan menghibahkan aset seperti laptop yang nilai penyusutannya sudah habis dan bisa dihapuskan sebagai aset negara untuk keperluan PJJ.

"Jadi diserahkan semua itu satu pintu saja ke dinas pendidikkan, nanti dinas pendidikan yang membagikan ke sekolah-sekolah yang kemudian ke siswa yang sangat membutuhkan untuk PJJ," tuturnya.

Sebab harus disadari, kata Matnor Ali, karena pandemi COVID-19 ini, PJJ jadi pilihan terbaik untuk menjaga kesehatan dan keselamatan semua guru dan siswa. Tapi tidak semua memiliki sarananya, hingga perlu gotong royong untuk membantu.
 

Pewarta : Sukarli
Editor : Muhsidin
Copyright © ANTARA 2024