Penajam (ANTARA) - Tim gabungan melakukan pencarian seorang siswa SMKN 2 Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) Jurusan Tata Boga atas nama David Hasem (17), diduga hilang di Air Terjun Tembinus, Desa Bukit Raya, Kecamatan Sepaku, saat rekreasi bersama kawan-kawannya di lokasi tersebut.
"Laporan masuk ke kami Sabtu sore jam 17.55 Wita. Sedangkan waktu kejadiannya pun di hari Sabtu, pukul 15.30 Wita," ujar Kepala Bidang Logistik dan Peralatan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten PPU Nurlaila di Penajam, Minggu.
Pihak yang melapor atas kejadian ini ada tiga orang, yakni Ahmad yang merupakan Tim EHS dari PT IHM, kemudian Adjie Prasetya yang merupakan pengunjung Air Terjun Tembinus, dan Ade Basian yang juga keluarga korban.
Saat itu David Hasem yang beralamat di RT 01, Kelurahan Petung, Kecamatan Penajam, PPU ini berwisata di Air Terjun Tembinus bersama teman-temannya dan Ade, keluarganya yang berasal dari Kecamatan Samboja Kabupaten Kutai Kertanegara (total enam orang, termasuk korban).
Saat itu, kata Nurlaila, aliran air yang terjun dari atas cukup deras. Sementara korban bersama keluarga dan teman temannya sedang duduk di atas batu besar di bawah air terjun tersebut.
"Sebelum kejadian, berdasarkan keterangan pelapor, sebenarnya korban dan keluarganya berniat untuk kembali ke rumah. Namun sebelum mereka beranjak, air deras sudah menimpa korban," katanya.
Ia juga mengatakan, sebelum korban David Hasem terbawa arus, salah satu rombongan bernama Sri Tyas Nugrahening (16) dari KM 38, Kelurahan Sungai Merdeka, Kecamatan Samboja, Kabupaten Kutai Kartanegara, lebih dulu hanyut terbawa arus, namun tersangkut di batu besar sehingga dapat menyelamatkan diri.
Sedangkan David Hasem terbawa arus yang memang cukup deras, karena arus air terjun dari atas saat itu juga cukup deras.
Nurlaila juga mengatakan, begitu mendapat laporan, saat itu juga pihaknya langsung bergerak ke lokasi, sekaligus berkoordinasi dengan Tim EHS dari PT IHM, Polsek Sepaku, Koramil Sepaku, dan pihak terkait lainnya.
Selanjutnya tim gabungan melakukan penanganan pencarian terhadap korban yang diduga hilang tersebut. Pencarian dihentikan malam tadi pukul 23.05 dan dilanjutkan pukul 06.00 pagi ini.
"Tim yang ada di lapangan antara lain BPBD PPU, Tim EHS PT IHM, Polsek, Koramil, aparatur Desa Bukit Raya, pihak keluarga, warga, kemudian Tim Jamrut Diving Community," ucap Nulaila.
"Laporan masuk ke kami Sabtu sore jam 17.55 Wita. Sedangkan waktu kejadiannya pun di hari Sabtu, pukul 15.30 Wita," ujar Kepala Bidang Logistik dan Peralatan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten PPU Nurlaila di Penajam, Minggu.
Pihak yang melapor atas kejadian ini ada tiga orang, yakni Ahmad yang merupakan Tim EHS dari PT IHM, kemudian Adjie Prasetya yang merupakan pengunjung Air Terjun Tembinus, dan Ade Basian yang juga keluarga korban.
Saat itu David Hasem yang beralamat di RT 01, Kelurahan Petung, Kecamatan Penajam, PPU ini berwisata di Air Terjun Tembinus bersama teman-temannya dan Ade, keluarganya yang berasal dari Kecamatan Samboja Kabupaten Kutai Kertanegara (total enam orang, termasuk korban).
Saat itu, kata Nurlaila, aliran air yang terjun dari atas cukup deras. Sementara korban bersama keluarga dan teman temannya sedang duduk di atas batu besar di bawah air terjun tersebut.
"Sebelum kejadian, berdasarkan keterangan pelapor, sebenarnya korban dan keluarganya berniat untuk kembali ke rumah. Namun sebelum mereka beranjak, air deras sudah menimpa korban," katanya.
Ia juga mengatakan, sebelum korban David Hasem terbawa arus, salah satu rombongan bernama Sri Tyas Nugrahening (16) dari KM 38, Kelurahan Sungai Merdeka, Kecamatan Samboja, Kabupaten Kutai Kartanegara, lebih dulu hanyut terbawa arus, namun tersangkut di batu besar sehingga dapat menyelamatkan diri.
Sedangkan David Hasem terbawa arus yang memang cukup deras, karena arus air terjun dari atas saat itu juga cukup deras.
Nurlaila juga mengatakan, begitu mendapat laporan, saat itu juga pihaknya langsung bergerak ke lokasi, sekaligus berkoordinasi dengan Tim EHS dari PT IHM, Polsek Sepaku, Koramil Sepaku, dan pihak terkait lainnya.
Selanjutnya tim gabungan melakukan penanganan pencarian terhadap korban yang diduga hilang tersebut. Pencarian dihentikan malam tadi pukul 23.05 dan dilanjutkan pukul 06.00 pagi ini.
"Tim yang ada di lapangan antara lain BPBD PPU, Tim EHS PT IHM, Polsek, Koramil, aparatur Desa Bukit Raya, pihak keluarga, warga, kemudian Tim Jamrut Diving Community," ucap Nulaila.