Manokwari (ANTARA) - Menteri Pertahanan, Prabowo Subiyanto menyetujui program perekrutan 1.000 Bintara Otsus yang diajukan Kodam XVIII/Kasuari/Papua Barat, kata Pangdam XVIII/Kasuari Mayjen TNI Ali Hamdan Bogra di Manokwari, Senin.
Dia menjelaskan seleksi perekrutan 1.000 Bintara Otsus akan dilakukan bersama Pemerintah Provinsi Papua Barat dan seluruh kabupaten/kota. Peserta yang bisa ikut dalam perekrutan ini adalah putra-putri asli Papua.
"Alokasi calon berasal dari seluruh kabupaten dan kota di wilayah Papua Barat. Peserta nanti bisa mendaftarkan diri ke Korem dan Kodim terdekat di wilayah masing-masing," kata Bogra.
Ia menyebutkan peserta yang lulus akan dididik di Rindam di seluruh Indonesia, mengingat sarana dan prasarana di Rindam XVIII/Kasuari masih terbatas.
Harapannya, kata Bogra, para Bintara Otsus ini bisa ditugaskan kembali ke wilayah kabupaten dan kota di seluruh Papua Barat sebagai motivasi menggerakkan generasi muda agar lebih maju dalam menjaga stabilitas keamanan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Kepala Staf Daerah Militer XVIII/Kasuari Brigjen TNI Ferry Zein pada kesempatan sebelumnya mengatakan program perekrutan Bintara Otsus sedang dikomunikasikan dengan gubernur, bupati, dan wali kota se-Papua Barat. Program tersebut diharapkan dapat dibiayai melalui dana otonomi khusus (Otsus).
"Program itu diharapkan menjadi peluang bagi putra-putri asli Papua untuk berkarir menjadi anggota TNI," kata Kasdam.
Ferry Zein mengatakan Kodam Kasuari masih membutuhkan cukup banyak personel untuk mengisi satuan yang sudah ada maupun yang akan dibentuk. Putra daerah diharapkan bisa mengisi kekurangan tersebut.
Menurut dia, Kodam XVIII/Kasuari masih cukup baru dan saat ini baru tumbuh, pihaknya sedang mendorong pembentukan empat Kodim baru serta satu Korem di Fakfak untuk mendukung kerja Kodam.
"Papua Barat ini sangat luas, sedangkan saat ini Kodam baru punya satu Korem. Oleh karena itu harus ditambah setidaknya satu Korem lagi. Kami juga akan membentuk Brigade, sehingga butuh banyak personel untuk mengisinya," kata Ferry
Ia menjelaskan pada beberapa tahun terakhir putra-putri asli Papua menjadi prioritas dalam perekrutan anggota baru. Selama ini Kodam memberikan jatah 80 persen bagi putra daerah.
Dia menjelaskan seleksi perekrutan 1.000 Bintara Otsus akan dilakukan bersama Pemerintah Provinsi Papua Barat dan seluruh kabupaten/kota. Peserta yang bisa ikut dalam perekrutan ini adalah putra-putri asli Papua.
"Alokasi calon berasal dari seluruh kabupaten dan kota di wilayah Papua Barat. Peserta nanti bisa mendaftarkan diri ke Korem dan Kodim terdekat di wilayah masing-masing," kata Bogra.
Ia menyebutkan peserta yang lulus akan dididik di Rindam di seluruh Indonesia, mengingat sarana dan prasarana di Rindam XVIII/Kasuari masih terbatas.
Harapannya, kata Bogra, para Bintara Otsus ini bisa ditugaskan kembali ke wilayah kabupaten dan kota di seluruh Papua Barat sebagai motivasi menggerakkan generasi muda agar lebih maju dalam menjaga stabilitas keamanan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Kepala Staf Daerah Militer XVIII/Kasuari Brigjen TNI Ferry Zein pada kesempatan sebelumnya mengatakan program perekrutan Bintara Otsus sedang dikomunikasikan dengan gubernur, bupati, dan wali kota se-Papua Barat. Program tersebut diharapkan dapat dibiayai melalui dana otonomi khusus (Otsus).
"Program itu diharapkan menjadi peluang bagi putra-putri asli Papua untuk berkarir menjadi anggota TNI," kata Kasdam.
Ferry Zein mengatakan Kodam Kasuari masih membutuhkan cukup banyak personel untuk mengisi satuan yang sudah ada maupun yang akan dibentuk. Putra daerah diharapkan bisa mengisi kekurangan tersebut.
Menurut dia, Kodam XVIII/Kasuari masih cukup baru dan saat ini baru tumbuh, pihaknya sedang mendorong pembentukan empat Kodim baru serta satu Korem di Fakfak untuk mendukung kerja Kodam.
"Papua Barat ini sangat luas, sedangkan saat ini Kodam baru punya satu Korem. Oleh karena itu harus ditambah setidaknya satu Korem lagi. Kami juga akan membentuk Brigade, sehingga butuh banyak personel untuk mengisinya," kata Ferry
Ia menjelaskan pada beberapa tahun terakhir putra-putri asli Papua menjadi prioritas dalam perekrutan anggota baru. Selama ini Kodam memberikan jatah 80 persen bagi putra daerah.