Jayapura (ANTARA) - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Intan Jaya minta agar tim investigasi dari Polda Papua dan Kodam XII/Cenderawasih melibatkan sejumlah pihak dalam mengusut kasus penembakan Pdt Yeremias Zanambani di Hitadipa, Kabupaten Intan Jaya, Papua.

"Kami minta agar ada pelibatan pihak berkompeten dalam melaksanakan investigasi penembakan Pdt Yeremias, termasuk kami," kata Wakil Ketua I DPRD Intan Jaya Marthen Tipigau saat berada di Kota Jayapura, Papua, Rabu.

Dengan melibatkan pihak berkompeten dalam tim investigasi, kata dia, diharapkan bisa mendapatkan data dan fakta yang tepat, mengingat warga di Hitadipa, Intan Jaya masih dihantui rasa takut karena konflik bersenjata antara aparat TNI/Polri dengan kelompok TPN/OPM yang beroperasi di wilayah itu.

"Kami juga ingin hasil investigasi itu didapatkan dari pihak yang tepat, dari saksi-saksi mata di lapangan, dan jauh dari intervensi," katanya.

Marthen yang didampingi 10 anggota DPRD Intan Jaya itu mengaku sudah bertemu dengan Pangdam XVII/Cenderawasih, Kapolda Papua dan Perwakilan Komnas HAM RI Provinsi Papua pada Selasa (22/09) di aula Tony Rompis, Makodam Bukit Polimak, Kota Jayapura.

"Saat bertemu kami utarakan keluhan, tangisan air mata dari masyarakat Kabupaten Intan Jaya, terkait persoalan yang selama ini kami hadapi, dan ada 12 poin pernyataan sikap yang kami sampaikan," katanya.

Di antaranya, sejak Oktober 2019 hingga September 2020 terus terjadi konflik, pertumpahan darah baik masyarakat sipil, aparat TNI/Polri maupun kelompok TPN OPM. 

“Kondisi konflik ini, hingga saat ini  tidak dapat diselesaikan oleh pemerintah baik pusat, provinsi, dan Kabupaten Intan Jaya sendiri maupun aparat keamanan,” katanya. 

Kehadiran aparat keamanan  pasukan non organik di Intan Jaya, kata dia, justru membuat masyarakat hidup dalam ketakutan, tekanan, intimidasi bahkan trauma mendalam. 

“Kehadiran Satgas ini juga yang membuat salah satu faktor, kenapa masyarakat Intan Jaya tidak leluasa melakukan aktivitas. Semua dihantui ketakutan, lantaran baik aparat keamanan maupun kelompok sebelah yang meresahkan masyarakat,” jelasnya. 

Hal itu juga sambung Mathen, yang akhirnya berdampak pada pelayanan pelenggaraan pemerintahan dan publik disegala bidang menjadi terhambat. 

“Pemerintah tidak bisa bekerja optimal, anak-anak tidak dapat sekolah, aktivitas masyarakat lumpuh, petugas kesehatan juga demikian, semuanya ketakutan bahkan masyarakat dari distrik-distrik lari ke Ibu kota,” jelasnya. 

Dengan hal-hal tersebut, kata Mathen, sebagai representatif rakyat, DPRD Kabupaten Intan Jaya meminta Komnas HAM RI perwakilan Papua segera membentuk tim dan turun langsung ke Intan Jaya, untuk melakukan investigasi terhadap sejumlah konflik berkepanjangan yang terjadi. 

"Kami, DPRD Intan Jaya juga meminta para petinggi negara yang ada di Provinsi Papua, Gubernur, Kapolda, Pangdam, DPR Papua serta MRP juga turun ke Intan Jaya bertemu langsung dengan masyarakat. Cek langsung apa yang terjadi," kata Marthen.

Senada itu, Ketua Komisi B  DPRD Intan Jaya Martinus Maisini meminta agar tim investigasi yang diterjunkan dari Kodam XVII/Cenderawasih atau pun Polda Papua mengambil keterangan di pihak yang tepat, sehingga bisa mendapatkan data yang akurat sehingga bisa mengungkap kasus tewas Pdt Yeremias.

"Kalau boleh tim yang dikirim ke lapangan saat ambil data pergi ke orang yang tepat, jangan sampai salah sasaran dan data yang didapatkan bisa valid, karena Hitidipa ini adalah tanah misi, tempat menyebarkan Injil," katanya.

"Kami juga menyarankan agar rencana pembuatan Pos atau Koramil Persiapan di Hitadipa kembali dipertimbangkan atau mencari lokasi lainnya, setelah ada masalah ini. Karena Hitadipa ini tanah misi, ada pemiliknya," katanya lagi.

Sebelumnya, Kapendam XVII/Cenderawasih Letkol Arm Reza Nur Patria mengatakan bahwa Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Herman Asaribab telah memerintahkan Danrem 173/PVB Brigjen TNI Iwan Setiawan dan Asintel Kasdam XVII/Cenderawasih Kol Inf Ardian Triwasana untuk melaksanakan investigasi di Distrik Hitadipa Kabupaten Intan Jaya.

“Tim sudah berangkat sejak hari Minggu langsung ke Distrik Hitadipa Kab Intan Jaya untuk melaksanakan pendalaman dan investigasi terhadap insiden tertembaknya Pendeta Yeremia Zanambani,” kata Kapendam XVII/Cenderawasih Letkol Arm Reza Nur Patria.

Menurut dia, pimpinan Kodam XVII/Cenderawasih menyampaikan bela sungkawa yang sedalam-dalamnya atas meninggalnya Pdt Yermia Zanambani yang tertembak di Distrik Hitadipa Kabupaten Intan Jaya. 

“Kita doakan bersama semoga Almarhum Pendeta Yermia Zanambani diterima di sisi Tuhan Yang Maha Kuasa dan semoga situasi di Kab Intan jaya semakin kondusif sehingga pembangunan dapat dilanjutkan,” tambah Kapendam 



 

Pewarta : Alfian Rumagit
Editor : Muhsidin
Copyright © ANTARA 2024