Jayapura (ANTARA) - Kantor Bursa Efek Indonesia (BEI) Perwakilan Jayapura menyebutkan penyebaran pandemi COVID-19 berdampak pada kinerja perusahaan-perusahaan yang sudah tercatat di bursa efek.

Kepala Kantor BEI Perwakilan Jayapura Kresna Aditya Payokwa di Jayapura, Jumat, mengatakan hasil survei terhadap 699 emiten (perusahaan yang menjual sahamnya di pasar modal) yang dilakukan BEI per 24 Agustus 2020, sebanyak 513 perusahaan menyatakan kelangsungan usahanya terdampak COVID-19 (73 persen).

"Sedangkan sebanyak 126 perusahaan mengaku tidak terpengaruh COVID-19 dan sebanyak 60 perusahaan mengaku terganggu oleh penyebab lainnya," katanya.

Menurut Kresna, secara terperinci, sektor perdagangan, jasa, dan investasi menjadi sektor usaha yang paling terdampak penyebaran pandemik dunia itu.

"Sedangkan pertanian menjadi sektor usaha yang paling kecil mendapatkan tekanan COVID-19," ujarnya.

Dia menjelaskan kendati begitu, pihaknya menilai kondisi ini merupakan peluang berinvestasi di pasar modal di Indonesia.

"Pertimbangannya adalah tekanan penyebaran COVID-19 terhadap kondisi perekonomian nasional masih relatif dapat dimitigasi," katanya lagi.

Dia menambahkan Indonesia juga dinilai memiliki fundamental ekonomi yang terjaga seperti iklim investasi, bonus demografi, dan kaya sumber daya alam.

"Ada beragam produk investasi di pasar modal, saham, obligasi, reksadana, exchange trade fund, dan derivatif," katanya.

Pewarta : Hendrina Dian Kandipi
Editor : Editor Papua
Copyright © ANTARA 2024