Jayapura (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Papua mendorong pemerintah pusat untuk membuat kebijakan dalam rangka pemberdayaan warga setempat untuk mengoptimalkan pengelolaan sagu secara lestari.

Gubernur Papua Lukas Enembe di Jayapura, Selasa, mengatakan hal ini dapat dimulai dengan mempersiapkan sumber daya manusia dalam bidang pengelolaan sagu, kajian ekonomi-sosial-budaya, sinkronisasi regulasi terkait dengan fungsi dan status kawasan, serta dukungan infrastruktur dan sarana prasarana memadai.

"Areal sagu di Papua sangat luas mencapai 4,7 juta hektare atau 85 persen dari total luas areal sagu nasional dengan potensi produksi pati lebih kurang 13,6 juta ton per tahun," katanya.

Menurut Lukas, dengan potensi yang demikian besar maka di masa depan, sagu Papua dapat menjamin ketahanan pangan nasional dan sekaligus menjadi salah satu komoditi ekspor unggulan.

"Diakui bahwa potensi yang demikian besar belum dikelola dan dimanfaatkan secara maksimal baik untuk daerah Papua maupun kepentingan nasional," ujarnya.

Untuk itu, pihaknya mengajak semua kalangan agar dapat secara bersama-sama  menjaga hutan sagu di daerah masing-masing.

"Hal ini agar lumbung pangan secara berkelanjutan dapat dimanfaatkan juga anak cucu dan menjadi sumber pendapatan dalam peningkatan ekonomi keluarga," katanya.

Dia menyampaikan terima kasih kepada Presiden Joko Widodo atas berbagai terobosan kebijakan dan program yang bertujuan mengangkat kesejahteraan, harkat, dan martabat masyarakat "Bumi Cenderawasih".

"Sebab sagu merupakan salah satu identitas orang Papua dan berkaitan erat dengan sosial-budaya masyarakat Papua," ujarnya.

Pewarta : Hendrina Dian Kandipi
Editor : Muhsidin
Copyright © ANTARA 2024