Jayapura (ANTARA) - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Merauke, Provinsi Papua, mengklaim dari pengawasan selama kampanye hingga kini
ketiga pasangan calon bupati dan wakil bupati  di kabupaten telah mematuhi protokol kesehatan saat berkampanye. 

"Puji Tuhan sampai saat ini terkait dengan protokoler kesehatan yang dilakukan dalam masa kampanye mengikuti protokol kesehatan yang ditetapkan, sehingga tidak berpeluang menimbulkan kluster baru penyebaran COVID-19," kata anggota komisioner Bawaslu Kabupaten Merauke, Felix Tethool ketika dikonfirmasi dari Jayapura, Minggu.

Ia mengakui, tiga pasangan calon bupati dan wakil bupati Merauke yang akan bertarung pada pesta demokrasi  pada 9 Desember itu melakukan dengan baik dan mematuhi protokol kesehatan yang ditetapkan saat berkampanye.
 
Ketiga calon bupati dan wakil bupati yang maju pada Pilkada serentak 2020 di Merauke di antaranya yakni Romanus Mbaraka-Riduwan (Romarin),Heribertus Silubun-Bammbang S. Sudji (Hebat), dan Hendrikus Mahuze-Edi Santosa (Hermes).

Meski demikian, menurut dia, kasus COVID-19 di Merauke, hingga kini angkanya tidak menentu, selalu  naik-turun sehingga setiap pasangan calon diperketat dengan protokol kesehatan.

"Khusus di Kabupaten Merauke, memang angka kasus COVID-19 turun-naik. Namun, masih pada angka yang belum terlalu mengkawatirkan karena masih berkisar 30 lebih kasus virus corona," ujarnya.

Secara akumulatif, kata dia, sudah total 121 kasus COVID di Merauke, yang sementara sedang dirawat sebanyak 34  orang karena terkonfirmasi corona.

Menurut dia, terkait dengan peraturan daerah protokol kesehatan pencegahan virus corona di Kabupaten Merauke sudah maksimal. Khusus di Merauke, di pintu-pintu masuk bandara dan pelabuhan diperketat.

"Dari pengamatan Bawaslu, Merauke cukup ketat. Jika masuk ke Merauke, harus melewati beberapa tahapan," katanya. 

Ia menambahkan, upaya pemerintah daerah setempat untuk mencegah meluasnya penyebaran virus corona juga masih terus dilakukan, sering dilakukan penyemprotan-penyemprotan cairan disinfektan di beberapa tempat yang memang dianggap rawan.

Pewarta : Musa Abubar
Editor : Muhsidin
Copyright © ANTARA 2024