Jakarta (ANTARA) - Presiden Joko Widodo menegaskan pentingnya menerapkan strategi komunikasi publik dalam rencana pengadaan dan pelaksanaan vaksinasi COVID-19 di kalangan masyarakat.
"Ini penting sekali, strategi komunikasi publik disiapkan dengan baik," kata Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam rapat terbatas dengan topik Rencana Pengadaan dan Pelaksanaan Vaksinasi di Istana Merdeka Jakarta, Senin.
Kepala Negara sebelumnya telah mengingatkan, strategi komunikasi publik yang tidak efektif akan berakibat buruk seperti halnya saat masyarakat merespon UU Cipta Kerja.
Oleh karena itu, Presiden meminta Menteri BUMN didukung Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) untuk menyiapkan strategi yang dimaksud.
"Saya minta ini tim-nya pak Menteri BUMN disiapkan lagi strategi komunikasi ini, di-backup, dibantu Kominfo, dijelaskan komperehensif ke publik mengenai manfaat vaksin dan peta jalan pelaksanaan vaksinasi,” tutur Presiden.
Dengan begitu, Presiden berharap, tidak terjadi disinformasi dan penyebaran berita hoaks dari berbagai platform dan media yang ada.
"Juga kita libatkan dari awal majelis dan organisasi keagamaan, MUI, NU, Muhammadiyah, ormas-ormas lainnya terutama manfaat vaksin dan meyakinkan umat mengenai kehalalan mengenai vaksin," ujarnya.
Presiden Jokowi mengingatkan bahwa vaksinasi tidak hanya berkaitan dengan keselamatan jiwa manusia dan tidak hanya urusan kesehatan, tapi menyangkut ekonomi.
"Ini penting sekali, strategi komunikasi publik disiapkan dengan baik," kata Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam rapat terbatas dengan topik Rencana Pengadaan dan Pelaksanaan Vaksinasi di Istana Merdeka Jakarta, Senin.
Kepala Negara sebelumnya telah mengingatkan, strategi komunikasi publik yang tidak efektif akan berakibat buruk seperti halnya saat masyarakat merespon UU Cipta Kerja.
Oleh karena itu, Presiden meminta Menteri BUMN didukung Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) untuk menyiapkan strategi yang dimaksud.
"Saya minta ini tim-nya pak Menteri BUMN disiapkan lagi strategi komunikasi ini, di-backup, dibantu Kominfo, dijelaskan komperehensif ke publik mengenai manfaat vaksin dan peta jalan pelaksanaan vaksinasi,” tutur Presiden.
Dengan begitu, Presiden berharap, tidak terjadi disinformasi dan penyebaran berita hoaks dari berbagai platform dan media yang ada.
"Juga kita libatkan dari awal majelis dan organisasi keagamaan, MUI, NU, Muhammadiyah, ormas-ormas lainnya terutama manfaat vaksin dan meyakinkan umat mengenai kehalalan mengenai vaksin," ujarnya.
Presiden Jokowi mengingatkan bahwa vaksinasi tidak hanya berkaitan dengan keselamatan jiwa manusia dan tidak hanya urusan kesehatan, tapi menyangkut ekonomi.