Sentani (ANTARA) - Kementerian Sosial (Kemensos) RI mengharapkan pelajar Papua mendukung program Taruna Siaga Bencana atau Tagana masuk sekolah.
Kemensos RI menggelar kampanye sosial taruna tanggap bencana (Tagana) masuk sekolah yang diikuti kurang lebih 300 siswa SMA/SMK YPKP Sentani pada Minggu.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Sosial RI Robben Rico di Sentani, mengatakan kampanye ini untuk memperkuat sosial mitigasi kepada generasi muda khususnya pelajar.
“Tagana masuk sekolah ini merupakan program sinergitas antara Kemensos RI dan Kementerian Pendidikan dan merupakan implementasi dari surat edaran bersama Menteri Pendidikan Nomor 1 tahun 2019 tentang mitigasi kebencanaan di satuan pendidikan,” katanya.
Menurut Robben, Tagana masuk sekolah itu sangat penting karena merekalah yang akan menjadi penerus atau tongkat estafet perjuangan sosial ke depan.
“Maka perlunya wawasan yang luas terhadap sosial Tagana kepada pelajar sehingga mereka dapat mengetahui peran Tagana ketika terjadi musibah alam,” ujarnya.
Dia menjelaskan program mitigasi dan penanganan bencana perlu sekali diberikan kepada pelajar, karena kecakapan atau edukasi ini akan sangat diperlukan di masa mendatang.
“Harapan kami mereka-mereka (pelajar) ini yang akan menjadi relawan, sahabat Tagana dalam membantu penanganan korban bencana,” katanya.
Dia menambahkan bencana alam itu tidak bisa ditebak, serta intensitasnya terus naik dari waktu ke waktu.
“Curah hujan yang tadinya biasanya di bawah 100 mili meter per hari saat ini telah di atas 100 mili meter per hari,” ujarnya.
Itu menandakan, kata Robben, risiko atau probabilitas untuk terjadi banjir, longsor itu terus meningkat maka perlu diantisipasi.
“Salah satu langkah pencegahan yakni mitigasi dengan mengajak semua pihak mulai menanam pohon dan menjaga kebersihan dan itu harus dilakukan sejak dini pengenalan hal ini kepada generasi muda,” katanya.