Manokwari (ANTARA) - Satuan tugas pangan Provinsi Papua Barat diminta mencegah serbuan tengkulak dari luar daerah yang ingin memborong bahan pangan.

Gubernur Papua Barat Dominggus Mandacan di Manokwari, Rabu, mengutarakan jalan darat dan laut antara Papua dan Papua Barat saat ini sudah terbuka. Akses keluar dan masuk dua provinsi tersebut sudah cukup mudah.

"Satgas pangan dan tim pengendali inflasi daerah tolong mengantisipasi ini. Mobil truk dari Nabire sudah bisa keluar masuk melalui Nabire-Teluk Wondama," kata Dominggus.

Dominggus mengutarakan stok kebutuhan bahan pangan di daerah ini sudah dihitung dan dipastikan cukup hingga beberapa bulan mendatang. Kehadiran tengkulak dari luar daerah Papua Barat dikhawatirkan dapat mengganggu stok.

Ia menyebutkan bahwa pandemi COVID-19 membawa dampak serius terhadap berbagai sektor termasuk ekonomi. Perekonomian di hampir seluruh daerah terganggu akibat penyebaran virus corona.

"Setelah COVID-19 ditemukan di Indonesia dan menyebar ke seluruh daerah kita langsung melakukan inspeksi pasar untuk memastikan kebutuhan pangan kita aman. Puji Tuhan sampai saat ini stok pangan di Papua Barat tetap terjaga," katanya.

Pemerintah Provinsi Papua Barat mengumpulkan para pelaku usaha, Rabu (2/12), untuk memastikan ketersediaan kebutuhan pangan menjelang Natal dan Tahun Baru 2021.

Selain para distributor dan pedagang besar, rapat koordinasi di Manokwari itu juga dihadiri Badan Urusan Logistik (Bulog), pejabat Bank Indonesia serta instansi pelayaran.

Pada kesempatan itu Dominggus pun mengajak pelaku usaha dan seluruh pemangku kepentingan bersinergi mencegah kelangkaan serta lonjakan harga bahan pangan di Papua Barat.
 

Pewarta : Toyiban
Editor : Muhsidin
Copyright © ANTARA 2024