Jayapura (ANTARA) - Satuan Tugas (Satgas) Pencegahan dan Penanganan COVID-19 Provinsi Papua meminta standarisasi pembukaan sekolah secara tatap muka pada awal 2021 segera dipenuhi.
Ketua Harian Satgas Pencegahan dan Penanganan COVID-19 Provinsi Papua Welliam R. Manderi di Jayapura, Rabu, mengatakan dengan adanya pembukaan sekolah atau proses belajar mengajar secara tatap muka terutama daerah yang berada pada zona merah Provinsi Papua hatus menjadi perhatian bersama.
"Kota Jayapura menjadi hal yang sangat penting dalam rencana pembelajaran tatap muka karena wilayah tersebut masih menjadi episentrum penyebaran COVID-19, sehingga harus menjadi salah satu hal yang sangat penting diperhatikan dan dipersiapkan secara matang jika memang hendak dimulai," katanya.
Menurut Welliam, apalagi dengan adanya gejala virus COVID-19 yang baru, akan sangat membahayakan masyarakat khususnya anak-anak penerus bangsa.
"Kami berharap segala aspek keselamatan agar dipersiapkan sebaik mungkin, di mana kerja sama antar semua pihak sangat penting dalam mempersiapkan proses belajar mengajar secara tatap muka," ujarnya.
Dia menjelaskan keselamatan adalah prioritas pertama dan proses belajar tatap muka adalah tanggungjawab bersama.
"Dan perlu adanya standarisasi yang harus dipenuhi sebelum proses belajar mengajar tatap muka dilakukan," katanya lagi.
Dia menambahkan diharapkan tidak sampai ada kluster baru setelah dibukanya kembali sekolah dan proses belajar mengajar secara tatap muka.
Ketua Harian Satgas Pencegahan dan Penanganan COVID-19 Provinsi Papua Welliam R. Manderi di Jayapura, Rabu, mengatakan dengan adanya pembukaan sekolah atau proses belajar mengajar secara tatap muka terutama daerah yang berada pada zona merah Provinsi Papua hatus menjadi perhatian bersama.
"Kota Jayapura menjadi hal yang sangat penting dalam rencana pembelajaran tatap muka karena wilayah tersebut masih menjadi episentrum penyebaran COVID-19, sehingga harus menjadi salah satu hal yang sangat penting diperhatikan dan dipersiapkan secara matang jika memang hendak dimulai," katanya.
Menurut Welliam, apalagi dengan adanya gejala virus COVID-19 yang baru, akan sangat membahayakan masyarakat khususnya anak-anak penerus bangsa.
"Kami berharap segala aspek keselamatan agar dipersiapkan sebaik mungkin, di mana kerja sama antar semua pihak sangat penting dalam mempersiapkan proses belajar mengajar secara tatap muka," ujarnya.
Dia menjelaskan keselamatan adalah prioritas pertama dan proses belajar tatap muka adalah tanggungjawab bersama.
"Dan perlu adanya standarisasi yang harus dipenuhi sebelum proses belajar mengajar tatap muka dilakukan," katanya lagi.
Dia menambahkan diharapkan tidak sampai ada kluster baru setelah dibukanya kembali sekolah dan proses belajar mengajar secara tatap muka.