Wamena (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Jayawijaya, Papua Pegunungan mendorong program Makan bergizi Gratis atau MBG melibatkan unsur denominasi gereja di daerah setempat.
Bupati Jayawijaya Athenius Murib di Wamena, Rabu, mengatakan denominasi gereja di daerah itu diantaranya GIDI, Kingmi, Baptis, GKI dalam lainnya.
“Mengapa hal ini perlu, supaya masyarakat percaya bahwa MBG ini benar-benar baik dan layak dikonsumsi oleh siapa saja termasuk anak-anak,” katanya.
Menurut dia, pada peluncuran awal di Papua Pegunungan khususnya di Kabupaten Jayawijaya terdapat 15.000 siswa mulai tingkatan PAUD hingga SMA/SMK yang akan peroleh MBG.
“Sebanyak 15.000 pelajar itu di antaranya dari 20 sekolah di Distrik Wamena, atau hanya satu distrik akan dilakukan awal program MBG kemudian akan dilanjutkan ke distrik lainnya,” ujarnya.
Dia menjelaskan kondisi di Papua Pegunungan agak berbeda dengan daerah lain di Indonesia khususnya tentang MBG, sehingga pihaknya mendorong untuk kembali melakukan evaluasi.
“Kami minta kepada pengurus Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi Badan Gizi Nasional (SPPG-BGN) supaya mendata ulang dari 20 sekolah itu mana yang mau dan tidak untuk program MBG,” katanya.
Menurut dia hal itu perlu dilakukan untuk mencegah penolakan pada saat pemberian MBG nantinya.
“Kami sudah perintahkan kepada kepala dinas pendidikan, kepala sekolah di 20 sekolah yang menjadi sasaran program MBG perdana untuk mendukung program nasional tersebut,” ujarnya.
Dia menilai program MBG ini sangat baik karena anggaran dikucurkan oleh pemerintah pusat langsung untuk menyukseskan program ini di seluruh Indonesia.
Dia menyarankan supaya MBG nantinya sumber karbohidrat harus dikombinasikan antara nasi dan berbagai jenis umbi-umbian.
“Hal ini juga sebagai pemicu meningkatkan ekonomi masyarakat setempat karena hasil pertanian dibeli untuk kebutuhan MBG,” ujarnya.