J (ANTARA) - Anggota Komisi I DPR RI asal Fraksi Gerindra Yan Permenas Mandenas (YPM) menyesalkan aksi pembakaran yang dilakukan orang tak dikenal (OTK) terhadap base transceiver station (BTS) di Kabupaten Puncak. 
 
 "Saya sangat menyesalkan pembakaran terhadap BTS yang dibangun Palapa Ring, karena masyarakat tidak lagi mendapat pelayanan telekomunikasi mengingat dengan adanya BTS tersebut dapat dilayani Jaringan 4G, " kata polisiti partai Gerindra asal Papua YPM kepada Antara, Senin melalui telepon selularnya. 

Dikatakan, seharusnya Bupati dan masyarakat di Kabupaten Puncak turut menjaga asset telekomunikasi yang dibangun pemerintah tersebut karena yang menikmati juga warga di wilayah itu. 

Yan Mandenas mengakui, untuk membangun saja sudah susah karena medannya dan keamanan namun pemerintah tetap membangun agar masyarakat dapat menikmatinya, seperti halnya didaerah lain di Indonesia. 

"Saya sudah sempat berkunjung ke Ilaga, ibu Kota Kabupaten Puncak bulan Oktober 2020 untuk melihat pembangunan BTS yang dibangun oleh  PT. Palapa Timur Telematika (PTT), dilanjutkan dengan penyambungan kabel optik oleh PT. Telkom Wilayah Papua dalam waktu satu bulan agar masyarakat bisa menikmati jaringan 4G dengan kuota internet yang cukup dari kurang lebih 10 MBPS menjadi kurang lebih 100 MBPS,"tambahnya.

Sementara itu, Kapolres Puncak AKBP Dicky Saragih secara terpisah mengakui adanya laporan tentang dua BTS yang dibakar di wilayanya namun masih diselidiki. 

Memang ada laporan dua BTS didua lokasi berbeda di sekitar Ilaga dibakar OTK, menurut Kapolres, tapi belum dipastikan kapan insiden itu terjadi mengingat kawasan itu rawan kelompok bersenjata. 
 
 "Belum diketahui dengan pasti kapan OTK membakar BTS tersebut namun saat ini komunikasi agak terhambat, "ungkap AKBP Saragih. 
 

Pewarta : Evarukdijati
Editor : Muhsidin
Copyright © ANTARA 2024