Jakarta (ANTARA) - Survei Indometer menunjukkan elektabilitas dua partai politik utama di kubu Pemerintah yakni PDI Perjuangan dan Partai Gerindra masih tetap unggul di akhir 2021 atau menjelang pergantian tahun.
"PDIP dan Gerindra unggul dalam peta elektabilitas partai politik menuju Pemilu 2024," kata Direktur Eksekutif lIndometer Leonard SB dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis.
Temuan survei yang dilakukan lembaga survei Indometer menunjukkan PDIP meraih elektabilitas tertinggi sebesar 16,5 persen, disusul Gerindra 13,1 persen.
Selain kedua partai tersebut, survei yang dilakukan lembaga itu juga menunjukkan bahwa pada papan tengah, terdapat Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang semakin memantapkan diri dengan elektabilitas sebesar 5,1 persen.
Secara umum, partai-partai di lingkaran Pemerintah cenderung mendominasi peta elektoral, termasuk PKB dengan elektabilitas 7,8 persen dan Golkar 7,3 persen.
Sedangkan untuk dua partai oposisi saat ini berada di papan tengah, yaitu PKS dengan elektabilitas 6,4 persen, dan Demokrat 4,8 persen. Partai-partai lainnya ialah NasDem 4,0 persen, dan PPP 2,6 persen yang juga berada di kubu Pemerintah.
"Selama era Presiden Jokowi, terjadi pemusatan kekuasaan di tubuh negara secara efektif, diikuti dengan kooptasi hampir semua partai politik di barisan Pemerintah," ujar Leonard.
Menurut dia, berbagai kritik dan protes yang dilancarkan oposisi dengan memanfaatkan sentimen di tengah masyarakat dan demonstrasi, tampaknya tidak berhasil menggoyahkan posisi Pemerintah.
Hal itu terbukti dengan berbagai peraturan perundang-undangan yang dinilai kontroversial malah mudah diloloskan oleh parlemen, misalnya UU Cipta Kerja. Demikian pula dengan revisi UU Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang selama bertahun-tahun mendapat tantangan luas, namun bisa berjalan dengan mulus.
Sementara itu, geliat partai-partai baru mulai muncul dengan kehadiran Partai Ummat dengan raihan elektabilitas 1,7 persen. Partai tersebut berpotensi mengancam partai yang sama-sama didirikan oleh Amien Rais, yaitu PAN dengan elektabilitas 1,5 persen. Berikutnya, terdapat Gelora 1,0 persen yang didirikan oleh para mantan kader PKS.
Sisanya merupakan partai-partai papan bawah, yaitu Perindo 0,9 persen, Hanura 0,7 persen, PBB 0,5 persen, Berkarya 0,3 persen, PKPI 0,2 persen, dan partai baru Masyumi Reborn 0,1 persen. Kemudian untuk Partai Garuda nihil dukungan, sedangkan partai-partai baru lainnya 0,5 persen. Untuk persentase tidak tahu atau tidak jawab berada pada angka 25,0 persen.
Meskipun demikian, kata dia lagi, peta elektoral partai politik masih bisa berubah seiring pembentukan koalisi untuk mengusung pasangan calon presiden dan wakil presiden.
"Setidaknya sudah ada arah kemunculan dua poros di kubu Pemerintah, antara PDIP-Gerindra yang berencana mengusung Prabowo-Puan, dan NasDem yang condong mendukung Anies Baswedan," ujar Leonard.
Survei Indometer dilakukan pada 11 hingga 20 Desember 2021 terhadap 1.200 responden di seluruh provinsi di Indonesia yang dipilih secara acak bertingkat. Wawancara dilakukan dengan tatap muka serta menerapkan protokol kesehatan COVID-19. Margin of error atau batas kesalahan survei sebesar 2,98 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.
Berita Terkait
Survei Indometer: 80 persen publik puas dengan kinerja Presiden Jokowi
Kamis, 30 Desember 2021 20:39
Hasil Survei: Elektabilitas Partai Demokrat melonjak
Kamis, 18 Februari 2021 17:10
Survei: Prabowo Subianto tetap kokoh, Ridwan Kamil salip Ganjar Pranowo
Kamis, 18 Februari 2021 15:23
Survei: Tingkat kepuasan publik terhadap Presiden Joko Widodo masih tinggi
Kamis, 18 Februari 2021 15:18
Survei Indometer: Elektabilitas Prabowo Subianto dan PDIP kokoh di puncak
Senin, 27 Juli 2020 14:38
Survei Indometer: Publik lebih dukung normal baru
Senin, 27 Juli 2020 13:45
DPW PAN Papua usulkan tiga nama calon presiden
Sabtu, 13 Agustus 2022 20:26
Presiden Jokowi minta calon 101 pejabat kepala daerah diseleksi dengan baik
Minggu, 10 April 2022 18:56