Manokwari (ANTARA) - Pemerintah menginginkan ekonomi di Provinsi Papua Barat pada tahun 2021 tumbuh maksimal meskipun masih berada di tengah pandemi COVID-19.

Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi Papua Barat, Heri Utomo di Manokwari, Selasa, mengatakan pada tahun 2020 Indonesia mengalami tantangan luar biasa. Krisis kesehatan akibat pandemi COVID-19 berdampak pada krisis ekonomi.

"Secara nasional pada triwulan tiga ekonomi nasional mengalami kontraksi cukup dalam mencapai minus 5 persen lebih. Papua Barat minus 3,35 persen," kata dia.

Menyikapi kondisi tersebut pemerintah kala itu mengambil kebijakan fiskal untuk memacu agar ekonomi mengalami pemilihan melalui belanja pemerintah. Saat ini pemerintah sedang menanti berita resmi Badan Pusat Statistik (BPS) tentang realisasi pertumbuhan ekonomi pada triwulan IV tahun 2020.

"Kita tentu berharap ada perbaikan pertumbuhan ekonomi yang signifikan pada triwulan IV, termasuk di Papua Barat," katanya.

Menurut dia, kebijakan anggaran pemerintah untuk tahun 2021 masih diarahkan untuk program pemulihan ekonomi nasional (PEN). Seluruh daerah mendapat kucuran APBN agar ekonomi di seluruh wilayah tumbuh positif.

Heri menyebutkan untuk tahun 2020 realisasi program PEN di Papua Barat mencapai Rp 1,33 triliun. Anggaran tersebut dialokasikan untuk program kesehatan, perlindungan sosial, bantuan UMKM, serta program sektoral dan pemerintah daerah.

Pihaknya berharap dukungan masyarakat dan instrumen lain untuk program PEN di Papua Barat pada tahun 2021, termasuk program vaksinasi COVID-19 yang akan dicanangkan Presiden Joko Widodo pada pekan ini.

"APBN tahun 2020 telah bekerja keras untuk menangani krisis kesehatan maupun ekonomi. Kebijakan fiskal pun ditempuh diantaranya dengan memperlebar defisit keuangan untuk menjaga agar ada recovery ekonomi," ujarnya lagi.

Untuk tahun 2021 kinerja APBN, katanya, akan terus digenjot. Pihaknya berharap para kepala daerah dan kementerian lembaga di daerah ini bekerja maksimal.

"Tahun 2021 kita masih memiliki tantangan berat tapi pemerintah menarget pertumbuhan ekonomi nasional tumbuh positif antara 4 hingga 5 persen," demikian Heri Utomo. ***1***
 

Pewarta : Toyiban
Editor : Muhsidin
Copyright © ANTARA 2024