Jayapura (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Paniai berencana melakukan program normalisasi Kali Tuniyai selepas peristiwa banjir bandang di Kampung Uwibutu-Madi, Distrik Paniai Timur.

Bupati Paniai Meki Nawipa dalam siaran persnya kepada Antara di Jayapura, Kamis, mengatakan normalisasi ini sangat penting untuk dilakukan mengingat tingkat hunian warga di bantaran kali cukup marak. 

"Hal ini mengakibatkan terjadinya limpahan air, longsor, dan banjir yang kerap terjadi saat musim hujan," katanya.

Menurut Meki, jika kali mulai dinormalisasi maka masyarakat tidak boleh lagi menebang kayu sembarangan, jangan membuang sampah, akan dilakukan reboisasi hutan dan lahan secara sukarela oleh pemerintah, TNI, Polri, dan organisasi kemasyarakatan.

"Tempat pembuangan sampah sudah kami sediakan di Gunung Ekeitadi, jadi usai normalisasi ini kami akan pasang informasi pelarangan buang sampah dan pelarangan tebang kayu sambil kami tanam pohon," ujarnya.

Dia menjelaskan pihaknya menyampaikan terima kasih kepada masyarakat setempat yang secara sukarela dan gratis memberikan tanah berukuran 8x3 meter untuk menimbun semua material yang dibawa air ketika banjir.

"Masyarakat luar biasa termasuk kepala suku dan kepala kampung dari Uwibutu karena dengan gratis memberikan tanah untuk menimbun tanah, pasir, batu dan potongan kayu, warga juga ingin agar musibah ini berlalu dengan cepat," katanya lagi.

Dia menambahkan pihaknya tidak mau berlama-lama kerja, sehingga mulai Kamis (21/1) langsung menormalisasi kali kecil tersebut agar airnya bisa mengalir sesuai jalurnya dan semua pohon, batu serta material lain yang dibawa dari gunung ini dapat ditimbun.

Sebelumnya, terjadi banjir bandang di Kampung Uwibutu-Madi, Distrik Paniai Timur, Kabupaten Paniai yang menyebabkan 73 rumah warga, kediaman bupati, kebun warga dan lainnya tergenang air pada Selasa (19/1) malam.*
 

Pewarta : Hendrina Dian Kandipi
Editor : Muhsidin
Copyright © ANTARA 2024