Timika (ANTARA) - Produksi tambang PT Freeport Indonesia di Kabupaten Mimika, Provinsi Papua berupa biji tembaga, emas dan perak diharapkan tahun ini lebih meningkat dibanding tahun-tahun sebelumnya setelah mulai meningkatnya kapasitas produksi tambang bawah tanah, demikian Vice President Bidang Hubungan Pemerintah PT Freeport Indonesia Jonny Lingga.

"Produksi tahun ini tentu diharapkan lebih meningkat lagi dibanding tahun lalu karena kapasitas produksi tambang bawah tanah sudah mulai meningkat," katanya di Timika, Sabtu.

Saat ini PT Freeport Indonesia mengandalkan produksi dari tambang bawah tanah (underground) setelah tambang terbukan Grasberg tidak lagi berproduksi atau ditutup.

"Sekarang semua hasil tambang yang diproduksi Freeport itu dari tambang bawah tanah. Tambang terbuka Grasberg sudah tidak lagi berproduksi," jelas Jonny.

Sejauh ini aktivitas produksi tambang Freeport di kawasan dataran tinggi Kabupaten Mimika berjalan lancar.

Pada awal Januari lalu, PT Freeport bahkan sudah melakukan kegiatan eskpor perdana konsentrat tembaga, emas, perak dan mineral ikutan lainnya dengan total mencapai 22.000 wmt (wet metric ton) ke Huelva, Spanyol.

Kegiatan itu menyumbang penerimaan negara sebesar Rp45 miliar.

Kepala Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea Cukai (KPPBC) Tipe Madya Pabean (TMP) C Timika I Made Aryana mengatakan penerimaan negara yang diperoleh dari kegiatan ekspor konsentrat PT Freeport itu terdiri atas penerimaan bea keluar sebesar Rp33,98 miliar dan PPh 22 Ekspor Rp11,03 miliar.

"Penerimaan bea keluar dihitung berdasarkan kurs yang berlaku saaat ini yaitu Rp14.228 per dolar AS, tarif 5 persen serta Harga Patokan Ekspor (HPE) adalah Rp2.171,67," kata Made Aryana.

KPPBC Timika (sebelumnya disebut KPPBC Amamapare) pada 2020 mampu menyumbang pemungutan bea keluar tertinggi di seluruh Indonesia, atau hampir 50 persen dari total penerimaan bea keluar se Indonesia.

Hingga 31 Desember 2020 lalu, Kantor Bea Cukai Timika menyumbang penerimaan negara dari sektor pungutan bea masuk sebesar Rp104,61 niliar dan bea keluar sebesar Rp1,72 triliun serta penerimaan pabean lainnya sebesar Rp12 miliar.

Adapun total penerimaan negara yang dikumpulkan oleh Kantor Bea Cukai Timika hingga akhir 2020 lalu mencapai Rp1,84 triliun.
 

Pewarta : Evarianus Supar
Editor : Muhsidin
Copyright © ANTARA 2024