Jayapura (ANTARA) - Penjabat Gubernur Papua Ramses Limbong menyebutkan penggunaan noken oleh aparatur sipil negara (ASN) pemerintah provinsi itu sebagai upaya membantu peningkatan produk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) itu.
“ASN di Provinsi Papua berjumlah 85 ribu jika satu pegawai memiliki dua tas maka sudah berapa nilai ekonomi yang didapatkan oleh pelaku usaha,” katanya usai menghadiri rapat inflasi bersama OPD di ruang kerja Kantor Gubernur Papua di Jayapura, Senin.
Ia menjelaskan jika seluruh pegawai Pemprov Papua telah membeli noken maka produk itu yang sudah terjual sedikitnya 85.000 noken.
“Sehingga ke depan instruksi saya ini akan diturunkan ke tingkat kabupaten dan kota dengan begitu tidak hanya sebagai melestarikan budaya namun juga dampak ekonomi bagi pelaku usaha,” ujarnya.
Masyarakat Papua, ujarnya, harus mencintai produk-produk dalam negeri, salah satunya noken dan baju batik Papua yang khas itu.
“Apalagi tas noken ini merupakan kerajinan tangan yang tidak semua orang bisa lakukan sehingga memiliki keunikan tersendiri jika memakainya,” katanya.
Oleh sebab itu, pihaknya menggalakkan penggunaan noken dan batik Papua di kalangan pegawai pemerintahan. Hal itu, sebagai bagian upaya mempertahankan identitas budaya dan menghidupkan ekonomi lokal.
Ia mengakui langkah tersebut sebagai sederhana namun bermakna positif serta menjadi seruan untuk mencintai budaya secara tulus hati.
“Saya telah menginstruksikan untuk wajib para pegawai di lingkungan Pemprov Papua untuk memakai noken, tas tradisional khas Papua dan batik Papua, setiap hari Kamis dan Jumat," katanya.