Palembang (ANTARA) - Jumlah akumulatif kasus COVID-19 di Sumatera Selatan mencapai 13.688 kasus dalam 10 bulan terakhir, menempatkan provinsi itu pada urutan 15 di tingkat nasional dalam jumlah kasus infeksi virus corona.

Iche Andriani Liberty dari tim ahli bidang epidemiologi pada Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Sumatera Selatan pada Senin mengatakan bahwa jumlah temuan kasus baru COVID-19 di wilayah Sumatera Selatan masih fluktuatif.

"Di tiga bulan terakhir, untuk mendapatkan 1.000 kasus Sumsel hanya butuh 12 sampai 13 hari," katanya.

Menurut dia, kecepatan penemuan kasus meningkat seiring dengan peningkatan kapasitas pemeriksaan, termasuk jumlah laboratorium pendukung pemeriksaan COVID-19.

Ia menjelaskan bahwa positivity rate atau perbandingan antara jumlah kasus positif COVID-19 dengan jumlah pemeriksaan yang dilakukan naik menjadi 27 persen dari 25 persen dalam dua bulan di wilayah Sumatera Selatan.

Menurut data Dinas Kesehatan Sumatera Selatan pada 24 Januari 2021 jumlah total warga yang menjalani pemeriksaan sampel usap saluran nafas sebanyak 54.112 orang dan 13.688 orang atau 27 persen di antaranya dinyatakan positif terserang COVID-19.

Pemerintah daerah, menurut dia, berusaha menurunkan positivity rate sampai di bawah lima persen.

Iche menjelaskan, penambahan kasus penularan COVID-19 di Sumatera Selatan sebagian besar terjadi akibat peningkatan mobilitas masyarakat dalam beberapa bulan terakhir.

Dia menyarankan pemerintah kabupaten/kota mengevaluasi penerapan peraturan daerah mengenai penegakan protokol kesehatan serta meningkatkan kapasitas pemeriksaan untuk menekan penularan COVID-19.

"Temukan sebanyak mungkin kontak erat, jangan takut mengungkap data kasus," katanya.

Di Sumatera Selatan, jumlah pasien COVID-19 yang sudah sembuh mencapai 11.162 orang (81,55 persen) dan pasien yang meninggal karena penyakit itu 683 orang (5,02 persen). Jumlah pasien COVID-19 yang masih menjalani karantina mandiri dan perawatan sebanyak 1.843 orang.

 

Pewarta : Aziz Munajar
Editor : Muhsidin
Copyright © ANTARA 2024