Jakarta (ANTARA) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) berharap PT Bank Syariah Indonesia Tbk gesit dalam menangkap peluang setelah resmi diluncurkan Senin (1/2), hari ini.
"Sebagai barometer perbankan syariah Indonesia serta nanti Insya Allah regional dan dunia, saya berharap Bank Syariah Indonesia jeli dan gesit menangkap peluang," ujar Presiden Jokowi dalam peluncuran Bank Syariah Indonesia di Istana Negara, Jakarta, Senin, sebagaimana disaksikan melalui tayangan virtual.
Presiden Jokowi mengatakan Bank Syariah Indonesia yang merupakan hasil merger tiga bank syariah BUMN yakni Mandir Syariah, BNI Syariah dan BRI Syariah, harus mampu menciptakan tren baru dan bukan hanya mengikuti tren yang sudah ada.
Kepala Negara menyatakan berdasarkan data, sektor ekonomi syariah Indonesia mengalami pertumbuhan berarti, di mana tahun 2018 ekonomi syariah Indonesia berada di peringkat 10 terbesar.
Sedangkan tahun 2019 menjadi peringkat 5 dan tahun 2020 ekonomi syariah Indonesia berada di peringkat ke-4.
Presiden Jokowi bersyukur di tengah pandemi COVID-19 kinerja perbankan syariah Indonesia juga tetap stabil dan tumbuh lebih tinggi dibanding perbankan konvensional.
"Ini patut kita syukuri, Alhamdulillah dalam banyak hal mencatat lebih tinggi," kata Presiden Jokowi.
"Sebagai barometer perbankan syariah Indonesia serta nanti Insya Allah regional dan dunia, saya berharap Bank Syariah Indonesia jeli dan gesit menangkap peluang," ujar Presiden Jokowi dalam peluncuran Bank Syariah Indonesia di Istana Negara, Jakarta, Senin, sebagaimana disaksikan melalui tayangan virtual.
Presiden Jokowi mengatakan Bank Syariah Indonesia yang merupakan hasil merger tiga bank syariah BUMN yakni Mandir Syariah, BNI Syariah dan BRI Syariah, harus mampu menciptakan tren baru dan bukan hanya mengikuti tren yang sudah ada.
Kepala Negara menyatakan berdasarkan data, sektor ekonomi syariah Indonesia mengalami pertumbuhan berarti, di mana tahun 2018 ekonomi syariah Indonesia berada di peringkat 10 terbesar.
Sedangkan tahun 2019 menjadi peringkat 5 dan tahun 2020 ekonomi syariah Indonesia berada di peringkat ke-4.
Presiden Jokowi bersyukur di tengah pandemi COVID-19 kinerja perbankan syariah Indonesia juga tetap stabil dan tumbuh lebih tinggi dibanding perbankan konvensional.
"Ini patut kita syukuri, Alhamdulillah dalam banyak hal mencatat lebih tinggi," kata Presiden Jokowi.