Muara Tami, Jayapura (ANTARA) - Personel Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan Indonesia-PNG dari Batalion Infantri Mekanis Raider 413 Kostrad di Pos Muara Tami bersama masyarakat menyingkirkan pohon-pohon besar yang tumbang menutupi jalan raya perbatasan di Kampung Mosso, Distrik Muara Tami, Jayapura, Rabu.
Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan Indonesia-PNG dari Batalion Infantri Mekanis Raider 413 Kostrad, Mayor Infantri Anggun Wuriyanto, dalam keterangan diterima, di Jayapura, mengatakan, hujan deras yang terus mengguyur wilayah Distrik Muara Tami selama sepekan ini menjadi penyebab utama banyaknya pohon tumbang yang berada di pinggir jalan raya arah perbatasan Indonesia-PNG.
"Hujan lebat disertai angin kencang merupakan penyebab utama pohon tumbang. Kali ini salah satu pohon terbesar di wilayah itu jatuh menyilang dan menutup seluruh badan jalan sehingga tidak bisa terangkat oleh sejumlah masyarakat yang berada di area tersebut," kata dia.
Karena letak Pos Muara Tami berdekatan dengan Pos Komando Taktis Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan Indonesia-PNG dari Batalion Infantri Mekanis Raider 413 Kostrad, lanjutnya, personel di sana meminjam gergaji mesin untuk memotong-motong pohon-pohon itu.
"Sudah dipotong-potongpun pohonnya, masih sulit untuk diangkat. Namun berkat gotong-royong dengan masyarakat, pohon beserta rantingnya dapat dibersihkan dari badan jalan," katanya.
Sementara itu, Komandan Pos Muara Tami, Sersan Dwi Maspidri, mengungkapkan, "Cukup padat yang mengantri dari kedua arah jalan, karena jalan ini merupakan rute utama menuju Pos Lintas Batas Negara Skouw di mana terdapat beberapa instansi didalamnya, yaitu Bea Cukai, Imigrasi, Karantina Hewan, maupun pegawai PLBN Skouw itu sendiri."
Alberto (23) salah satu warga yang berdomisili di Kampung Mosso, senang karena jalan sudah tidak tertutup pohon lagi.
"Puji Tuhan, jika tidak alat chainsaw mungkin sampai besok belum bisa jalan ini dilalui. Terima kasih atas bantuan dari Satgas Pos Muara Tami sehingga saya bisa ke Pasar Skouw membeli kebutuhan bahan pokok makanan," ujarnya.
Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan Indonesia-PNG dari Batalion Infantri Mekanis Raider 413 Kostrad, Mayor Infantri Anggun Wuriyanto, dalam keterangan diterima, di Jayapura, mengatakan, hujan deras yang terus mengguyur wilayah Distrik Muara Tami selama sepekan ini menjadi penyebab utama banyaknya pohon tumbang yang berada di pinggir jalan raya arah perbatasan Indonesia-PNG.
"Hujan lebat disertai angin kencang merupakan penyebab utama pohon tumbang. Kali ini salah satu pohon terbesar di wilayah itu jatuh menyilang dan menutup seluruh badan jalan sehingga tidak bisa terangkat oleh sejumlah masyarakat yang berada di area tersebut," kata dia.
Karena letak Pos Muara Tami berdekatan dengan Pos Komando Taktis Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan Indonesia-PNG dari Batalion Infantri Mekanis Raider 413 Kostrad, lanjutnya, personel di sana meminjam gergaji mesin untuk memotong-motong pohon-pohon itu.
"Sudah dipotong-potongpun pohonnya, masih sulit untuk diangkat. Namun berkat gotong-royong dengan masyarakat, pohon beserta rantingnya dapat dibersihkan dari badan jalan," katanya.
Sementara itu, Komandan Pos Muara Tami, Sersan Dwi Maspidri, mengungkapkan, "Cukup padat yang mengantri dari kedua arah jalan, karena jalan ini merupakan rute utama menuju Pos Lintas Batas Negara Skouw di mana terdapat beberapa instansi didalamnya, yaitu Bea Cukai, Imigrasi, Karantina Hewan, maupun pegawai PLBN Skouw itu sendiri."
Alberto (23) salah satu warga yang berdomisili di Kampung Mosso, senang karena jalan sudah tidak tertutup pohon lagi.
"Puji Tuhan, jika tidak alat chainsaw mungkin sampai besok belum bisa jalan ini dilalui. Terima kasih atas bantuan dari Satgas Pos Muara Tami sehingga saya bisa ke Pasar Skouw membeli kebutuhan bahan pokok makanan," ujarnya.