Timika (ANTARA) - Komandan Kodim 1710/Mimika, Letnan Kolonel Infantro Yoga Prasetya, membenarkan kelompok bersenjata yang dipimpin Joni Botak terlibat kontak tembak dengan personel TNI dan polisi di sekitar Mil 53, Distrik Tembagapura, Minggu pagi (28/2).
"Ya, KKB yang terlibat kontak senjata dengan aparat keamanan adalah kelompok Joni Botak yang selama ini selalu melakukan aksi penembakan di beberapa tempat di wilayah Kabupaten Mimika,“ kata dia, di Timika, Senin.
Kontak tembak antara tentara-polisi dengan gerombolan Joni Botak itu terjadi saat aparat gabungan TNI dan Polri patroli pengamanan area PT Freeport Indonesia di sekitar Mil 53.
Terkait kejadian itu, dia meminta warga Mimika tidak perlu cemas dan khawatir berlebihan melainkan tetap berkegiatan sebagaimana biasanya.
"Lokasi kejadiannya jauh dari Tembagapura, itu di tengah hutan belantara," kata dia.
Menurut dia, pasukan TNI dan polisi selalu menggelar patroli rutin untuk menjaga keamanan di area PT Freeport Indonesia mengingat di kawasan itu selama beberapa tahun terakhir kerap terjadi gangguan penembakan oleh KKB.
Kasus penyerangan terbesar oleh gerombolan bersenjata terhadap fasilitas PT Freeport Indonesia terjadi pada 30 Maret 2020 langsung ke pusat perkantoran Freeport di Kuala Kencana yang menewaskan satu pekerja berkewarganegaraan Selandia Baru.
Sebelumnya, Kepala Polres Mimika, AKBP IGG Era Adhinata, menyebut aparat gabungan TNI dan Polri yang bertugas mengamankan area PT Freeport Indonesia kini melakukan patroli lebih masuk ke kawasan hutan guna mempersempit ruang gerak KKB.
Setelah sejumlah faksi gerombolan bersenjata meninggalkan Distrik Tembagapura pada 2020 lalu, masih terdapat satu kelompok KKB yang bercokol di wilayah sekitar Tembagapura, yaitu gerombolan bersenjata pimpinan Joni Botak.
"Perlu diketahui bahwa setelah beberapa kelompok KKB meninggalkan Tembagapura, masih ada satu KKB yang ada di Tembagapura yaitu KKB pimpinan Joni Botak yang keberdaanya ada di hutan-hutan. Untuk mendesak ruang gerak KKB, maka dilakukanlah patroli lebih masuk ke hutan untuk mempersempit ruang gerak mereka agar tidak lagi mengganggu keamanan baik masyarakat maupun operasional PTFI," kata Adhinata.
Pada sekitar pukul 10.30 WIT Minggu, aparat Satuan Tugas Pengamanan PT Freeport yang tengah patroli di hutan sekitar Mil 53 melihat enam anggota gerombolan bersenjata menyeberangi sungai dengan membawa dua senjata api.
Tak lama kemudian terjadi kontak tembak antara aparat dengan mereka yang berlangsung sekitar 30 menit. Kontak tembak berhenti lantaran gerombolan bersenjata itu lari masuk ke dalam hutan belantara.
"Sampai saat ini aparat masih berusaha menuju lokasi tempat dimana KKB melakukan tembakan. Lokasi itu sangat jauh di seberang kali. Untuk bisa menyeberang sampai ke sana, anggota harus mencari tempat yang agak dangkal," katanya.
"Ya, KKB yang terlibat kontak senjata dengan aparat keamanan adalah kelompok Joni Botak yang selama ini selalu melakukan aksi penembakan di beberapa tempat di wilayah Kabupaten Mimika,“ kata dia, di Timika, Senin.
Kontak tembak antara tentara-polisi dengan gerombolan Joni Botak itu terjadi saat aparat gabungan TNI dan Polri patroli pengamanan area PT Freeport Indonesia di sekitar Mil 53.
Terkait kejadian itu, dia meminta warga Mimika tidak perlu cemas dan khawatir berlebihan melainkan tetap berkegiatan sebagaimana biasanya.
"Lokasi kejadiannya jauh dari Tembagapura, itu di tengah hutan belantara," kata dia.
Menurut dia, pasukan TNI dan polisi selalu menggelar patroli rutin untuk menjaga keamanan di area PT Freeport Indonesia mengingat di kawasan itu selama beberapa tahun terakhir kerap terjadi gangguan penembakan oleh KKB.
Kasus penyerangan terbesar oleh gerombolan bersenjata terhadap fasilitas PT Freeport Indonesia terjadi pada 30 Maret 2020 langsung ke pusat perkantoran Freeport di Kuala Kencana yang menewaskan satu pekerja berkewarganegaraan Selandia Baru.
Sebelumnya, Kepala Polres Mimika, AKBP IGG Era Adhinata, menyebut aparat gabungan TNI dan Polri yang bertugas mengamankan area PT Freeport Indonesia kini melakukan patroli lebih masuk ke kawasan hutan guna mempersempit ruang gerak KKB.
Setelah sejumlah faksi gerombolan bersenjata meninggalkan Distrik Tembagapura pada 2020 lalu, masih terdapat satu kelompok KKB yang bercokol di wilayah sekitar Tembagapura, yaitu gerombolan bersenjata pimpinan Joni Botak.
"Perlu diketahui bahwa setelah beberapa kelompok KKB meninggalkan Tembagapura, masih ada satu KKB yang ada di Tembagapura yaitu KKB pimpinan Joni Botak yang keberdaanya ada di hutan-hutan. Untuk mendesak ruang gerak KKB, maka dilakukanlah patroli lebih masuk ke hutan untuk mempersempit ruang gerak mereka agar tidak lagi mengganggu keamanan baik masyarakat maupun operasional PTFI," kata Adhinata.
Pada sekitar pukul 10.30 WIT Minggu, aparat Satuan Tugas Pengamanan PT Freeport yang tengah patroli di hutan sekitar Mil 53 melihat enam anggota gerombolan bersenjata menyeberangi sungai dengan membawa dua senjata api.
Tak lama kemudian terjadi kontak tembak antara aparat dengan mereka yang berlangsung sekitar 30 menit. Kontak tembak berhenti lantaran gerombolan bersenjata itu lari masuk ke dalam hutan belantara.
"Sampai saat ini aparat masih berusaha menuju lokasi tempat dimana KKB melakukan tembakan. Lokasi itu sangat jauh di seberang kali. Untuk bisa menyeberang sampai ke sana, anggota harus mencari tempat yang agak dangkal," katanya.