Jakarta (ANTARA) - Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) mengatakan fenomena Hari Tanpa Bayangan Matahari akan terjadi pada sejumlah wilayah di Indonesia, termasuk DKI Jakarta, Kamis siang.

Dikutip dari akun Instagram LAPAN, Kamis, menyebutkan, fenomena tersebut terjadi karena Matahari tepat berada di atas Indonesia pada tengah hari pada pekan keempat Februari sampai pekan pertama April.

Peneliti di Pusat Sains dan Antariksa Lapan Andi Pangerang dalam artikel di laman edukasi.sains.lapan.go.id menjelaskan bahwa ketika Matahari berada di atas Indonesia, tidak ada bayangan yang terbentuk oleh benda tegak tidak berongga ketika tengah hari.

"Fenomena itu disebut sebagai Hari Tanpa Bayangan Matahari," tulis artikel itu.

Fenomena Hari Tanpa Bayangan di DKI Jakarta diprakirakan terjadi pukul 12.04 WIB, tepatnya di detik ke-24.

Untuk mengecek apakah ketika tengah hari tidak terdapat bayangan, LAPAN menyarankan agar warga Jakarta menggunakan prinsip T-R-T.


T = Tegak Lurus: gunakan benda seperti tongkat lurus, spidol papan tulis, botol kaca, tumbler, hamper atau benda tegak lurus lainnya yang bagian alasnya tidak bergelombang dan stabil ketika berdiri tegak.

R = Rata: Pastikan permukaan tempat menaruh benda maupun bayangan sudah rata.

T = Tepat Waktu: Ketika pengamatan, sesuai dengan waktu yang telah ditentukan atau disinkronkan dengan waktu yang ada pada laman http://ntp.bmkg.go.id/Jam.BMKG


Pewarta : Abdu Faisal
Editor : Muhsidin
Copyright © ANTARA 2024