Jayapura (ANTARA) - Kementerian Pertahanan RI (Kemenhan) melakukan sosialisasi UU Nomor 23 tahun 2019 tentang pengelolaan Sumber Daya Nasional (SDN) untuk pertahanan negara di Kodam XVII/Cenderawasih berlangsung di aula Tonni A Rompis, Makodam,Rabu.
Acara sosialisasi diikuti 100 peserta dihadiri Kasdam XVII/Cenderawasih Brigjen TNI Bambang Trisnohadi mewakili Pangdam XVII didampingi pejabat Kodam dan Forkompimda Papua.
Dirjen Pothan Kemenhan RI diwakili Direktur Veteran Ditjen Pothan Kemenhan RI Brigjen TNI Haryadi menyampaikan kedatangannya ke Kodam XVII/Cenderawasih untuk mensosialisasi serta pemahaman pengelolaan sumber daya nasional untuk pertahanan negara.
“ Berdasarkan UU No 23 Tahun 2019 Sumber Daya Nasional terdiri dari sumber daya manusia, sumber daya alam dan sumber daya buatan yang digunakan untuk mempertahankan kedaulatan NKRI,”tegasnya.
Selain itu untuk menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia, lanjutnya, SDN merupakan tugas seluruh rakyat Indonesia yang telah diatur Undang-Undang, sehingga setiap warga negara harus turut serta dalam melakukan bela negara untuk memperkuat pertahanan nasional.
Ia mengatakan, membela negara merupakan hak dan kewajiban setiap warga negara, seperti yang diamanatkan dalam UUD 1945 pasal 27 dan 30.
“Belanegara dapat diaktualisasikan dalam peran dan profesi setiap warga negara. Untuk mewujudkan itu, semua lapisan harus dapat berbuat yang terbaik, semangat dan rela berkorban untuk menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia dimana kesemuanya itu adalah kunci utama dari bela Negara," tambah Brigjen Haryadi.
Dikatakan Brigjen Haryadi, untuk membangun sistem pertahanan yang kuat serta bersifat semesta bukanlah hal yang mudah serta membutuhkan waktu yang panjang.
“Kami dari Kemenhan RI ingin mengajak seluruh warga Indonesia untuk membangun sistem tersebut sejak dini agar nantinya Indonesia dapat disegani bahkan diperhitungkan oleh negara lain,”harap Brigjen Haryadi
Terkait dengan rencana pembentukan komponen cadangan untuk wilayah Papua,menurut Brigjen Haryadi, akan direkrut sebanyak1.000 orang.
Dalam pelaksanaan pendidikan komponen cadangan tersebut akan dilatih secara militer selama tiga bulan dan tiap tahun akan dilakukan latihan penyegaran selama satu hingga dua minggu serta penggunaan komponen cadangan akan dimobilisasi ketika negara membutuhkan.
Sementara itu, Kasdam XVII/Cenderawasih Brigjen Bambang Trisnohadi mewakili Pangdam mengucapkan terima kasih atas sosialisasi yang telah diberikan tim dari Kemenhan RI.
“Kodam XVII/Cenderawasih bersama Forkopimda Papua dan elemen masyarakat lainnya akan berusaha semaksimal mungkin dalam mewujudkan pembangunan sistem pertahanan negara yang kuat dan bersifat semesta dalam rangka menjaga kedaulatan NKRI khususnya di Provinsi Papua,”ujar Kasdam.
Acara sosialisasi diikuti 100 peserta dihadiri Kasdam XVII/Cenderawasih Brigjen TNI Bambang Trisnohadi mewakili Pangdam XVII didampingi pejabat Kodam dan Forkompimda Papua.
Dirjen Pothan Kemenhan RI diwakili Direktur Veteran Ditjen Pothan Kemenhan RI Brigjen TNI Haryadi menyampaikan kedatangannya ke Kodam XVII/Cenderawasih untuk mensosialisasi serta pemahaman pengelolaan sumber daya nasional untuk pertahanan negara.
“ Berdasarkan UU No 23 Tahun 2019 Sumber Daya Nasional terdiri dari sumber daya manusia, sumber daya alam dan sumber daya buatan yang digunakan untuk mempertahankan kedaulatan NKRI,”tegasnya.
Selain itu untuk menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia, lanjutnya, SDN merupakan tugas seluruh rakyat Indonesia yang telah diatur Undang-Undang, sehingga setiap warga negara harus turut serta dalam melakukan bela negara untuk memperkuat pertahanan nasional.
Ia mengatakan, membela negara merupakan hak dan kewajiban setiap warga negara, seperti yang diamanatkan dalam UUD 1945 pasal 27 dan 30.
“Belanegara dapat diaktualisasikan dalam peran dan profesi setiap warga negara. Untuk mewujudkan itu, semua lapisan harus dapat berbuat yang terbaik, semangat dan rela berkorban untuk menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia dimana kesemuanya itu adalah kunci utama dari bela Negara," tambah Brigjen Haryadi.
Dikatakan Brigjen Haryadi, untuk membangun sistem pertahanan yang kuat serta bersifat semesta bukanlah hal yang mudah serta membutuhkan waktu yang panjang.
“Kami dari Kemenhan RI ingin mengajak seluruh warga Indonesia untuk membangun sistem tersebut sejak dini agar nantinya Indonesia dapat disegani bahkan diperhitungkan oleh negara lain,”harap Brigjen Haryadi
Terkait dengan rencana pembentukan komponen cadangan untuk wilayah Papua,menurut Brigjen Haryadi, akan direkrut sebanyak1.000 orang.
Dalam pelaksanaan pendidikan komponen cadangan tersebut akan dilatih secara militer selama tiga bulan dan tiap tahun akan dilakukan latihan penyegaran selama satu hingga dua minggu serta penggunaan komponen cadangan akan dimobilisasi ketika negara membutuhkan.
Sementara itu, Kasdam XVII/Cenderawasih Brigjen Bambang Trisnohadi mewakili Pangdam mengucapkan terima kasih atas sosialisasi yang telah diberikan tim dari Kemenhan RI.
“Kodam XVII/Cenderawasih bersama Forkopimda Papua dan elemen masyarakat lainnya akan berusaha semaksimal mungkin dalam mewujudkan pembangunan sistem pertahanan negara yang kuat dan bersifat semesta dalam rangka menjaga kedaulatan NKRI khususnya di Provinsi Papua,”ujar Kasdam.