Wamena (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua hingga saat ini belum menerima laporan adanya dampak kerusakan akibat gempa tektonik yang terjadi Jumat, (12/3) siang.
Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Jayawijaya Ernawati Tappi melalui telepon selulernya, Jumat, mengatakan gempa memang terasa dengan durasi sekitar lima menit.
"Namun hingga pukul 16.20 WIT belum ada laporan kerusakan atau dampak gempa skala 5,6 yang terjadi pukul 10:16 WIT," katanya.
Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Jayawijaya ini mengatakan rata-rata aktivitas masyarakat di Wamena atau pusat kota berjalan seperti biasa.
I Wayan Gita Giriharta, Prakirawan di Stasiun Meteorologi BMKG Wamena menyebut gempa dengan magnitudo 5,6 tidak merusak bangunan.
"Untuk dampaknya itu dalam skala 2-3 MMI. Jadi kalau 2-3 MMI itu tidak menyebabkan kerusakan bangunan, itu hanya benda-benda terasa bergoyang tetapi tidak tidak sampai rusak. Ini masih kategori rendah," katanya.
Ia mengatakan titik gempa jauh dari Distrik Wamena yang merupakan Pusat Ibu Kota Kabupaten Jayawijaya.
"Gempa itu ranahnya geo fisika, tetapi karena kami satu instansi, kami berkewajiban menyampaikan kepada masyarakat. Alatnya memang ada di sini juga cuma yang memantau mereka, kami hanya menyampaikan saja," katanya.
Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Jayawijaya Ernawati Tappi melalui telepon selulernya, Jumat, mengatakan gempa memang terasa dengan durasi sekitar lima menit.
"Namun hingga pukul 16.20 WIT belum ada laporan kerusakan atau dampak gempa skala 5,6 yang terjadi pukul 10:16 WIT," katanya.
Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Jayawijaya ini mengatakan rata-rata aktivitas masyarakat di Wamena atau pusat kota berjalan seperti biasa.
I Wayan Gita Giriharta, Prakirawan di Stasiun Meteorologi BMKG Wamena menyebut gempa dengan magnitudo 5,6 tidak merusak bangunan.
"Untuk dampaknya itu dalam skala 2-3 MMI. Jadi kalau 2-3 MMI itu tidak menyebabkan kerusakan bangunan, itu hanya benda-benda terasa bergoyang tetapi tidak tidak sampai rusak. Ini masih kategori rendah," katanya.
Ia mengatakan titik gempa jauh dari Distrik Wamena yang merupakan Pusat Ibu Kota Kabupaten Jayawijaya.
"Gempa itu ranahnya geo fisika, tetapi karena kami satu instansi, kami berkewajiban menyampaikan kepada masyarakat. Alatnya memang ada di sini juga cuma yang memantau mereka, kami hanya menyampaikan saja," katanya.