Wamena (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kabupaten Jayawijaya Provinsi Papua belum menerima laporan dari tiap puskesmas yang menyebutkan adanya wabah penyakit tertentu setelah banjir dan longsor di 23 distrik.
Kepala Dinas Kesehatan Jayawijaya dokter Willy Mambieuw ketika dihubungi di Wamena, Kamis, mengatakan petugas dari dinas terus memantau ke puskesmas-puskesmas.
"Saat petugas dari dinas mereka ke sana (puskesmas) kan ada masyarakat yang datang berobat. Laporan dari masing-masing puskesmas, belum ada kasus yang perlu kita tangani bersamaan dengan kejadian curah hujan yang meningkat ini," katanya.
Sebelumnya memang kepala dinas sudah menginstruksikan seluruh puskesmas untuk mengantisipasi penyakit yang muncul di masyarakat saat curah hujan meningkat dan mengakibatkan sejumlah permukiman di 23 distrik terendam.
"Kemarin ketika teman-teman BMKG menyampaikan bahwa akan terjadi curah hujan yang panjang atau lebih dari biasa, saya sudah sampaikan ke teman-teman dinas untuk menyikapi kejadian setelah nanti ada banjir, sehingga memang kita sudah antisipasi sebelum banjir yang baru beberapa hari naik ini," katanya.
Pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jayawijaya menyebutkan 23 distrik telah terkena dampak banjir dan longsor.
Mereka mencatat sebanyak 1.289 rumah warga serta 169 kebun dan 145 kolam ikan tergenang air.
Curah hujan yang terjadi sepanjang akhir Februari hingga Maret ini, juga mengakibatkan 263 ternak milik warga hanyut atau mati.
Kepala Dinas Kesehatan Jayawijaya dokter Willy Mambieuw ketika dihubungi di Wamena, Kamis, mengatakan petugas dari dinas terus memantau ke puskesmas-puskesmas.
"Saat petugas dari dinas mereka ke sana (puskesmas) kan ada masyarakat yang datang berobat. Laporan dari masing-masing puskesmas, belum ada kasus yang perlu kita tangani bersamaan dengan kejadian curah hujan yang meningkat ini," katanya.
Sebelumnya memang kepala dinas sudah menginstruksikan seluruh puskesmas untuk mengantisipasi penyakit yang muncul di masyarakat saat curah hujan meningkat dan mengakibatkan sejumlah permukiman di 23 distrik terendam.
"Kemarin ketika teman-teman BMKG menyampaikan bahwa akan terjadi curah hujan yang panjang atau lebih dari biasa, saya sudah sampaikan ke teman-teman dinas untuk menyikapi kejadian setelah nanti ada banjir, sehingga memang kita sudah antisipasi sebelum banjir yang baru beberapa hari naik ini," katanya.
Pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jayawijaya menyebutkan 23 distrik telah terkena dampak banjir dan longsor.
Mereka mencatat sebanyak 1.289 rumah warga serta 169 kebun dan 145 kolam ikan tergenang air.
Curah hujan yang terjadi sepanjang akhir Februari hingga Maret ini, juga mengakibatkan 263 ternak milik warga hanyut atau mati.