Timika (ANTARA) - Kepala Kepolsian Resor Mimika, Papua AKBP IGG Era Adhinata menyebut kehadiran sekitar 79 Pos Peduli Keamanan (Pos Peka) di Kota Timika dan sekitarnya dalam kurun waktu satu bulan terakhir berimplikasi positif terhadap semakin menurunnya angka kriminalitas di wilayah itu.

"Dulu setiap malam minggu Polsek Mimika Baru pasti selalu mendapat laporan ada kejadian berbagai tempat di Timika. Tentu anggota kami sering datang terlambat merespon laporan masyarakat. Tapi sekarang dengan makin bertambahnya Pos Peka yang ada di setiap gang-gang, lorong-lorong di Kota Timika maka tentu respon kami terhadap informasi kejadian yang disampaikan oleh masyarakat semakin cepat," kata AKBP Era Adhinata.

Ia menyebut jumlah personel Polri di Polres Mimika saat ini sebanyak 500-an orang masih sangat kurang untuk menjaga keamanan Kota Timika yang perkembangan penduduk dan pembangunannya semakin bertambah pesat.

"Anggota Satuan Lalu Lintas kami hanya 30 orang, anggota Shabara hanya 70 orang, begitupun dengan Reserse dan Kriminal, Reserse Narkoba, Intelkam dan lainnya. Maka kami meminta dukungan dari masyarakat untuk membantu dalam hal menjaga keamanan lingkungan," jelasnya.

Dalam kurun waktu satu bulan saja, kata Kapolres Mimika, di Kota Timika dan sekitarnya kini sudah terbentuk sebanyak 79 Pos Peka, dimana pembangunan pos-pos tersebut murni merupakan swadaya dari masyarakat sendiri yang merasa perduli dengan kondisi keamanan di lingkungannya masing-masing.

Kepala Kampung Nawaripi, Distrik Wania, Mimika Norbertus Ditubun mengapresiasi pembentukan Pos Peka di wilayahnya sehingga bisa menurunkan angka kriminalitas di Nawaripi.

Saat ini di Kampung Nawaripi sudah terbangun lima Pos Peka dan satu pos induk.

"Dulu Kampung Nawaripi dikenal sebagai Texas di Timika karena hampir setiap hari ada orang mabuk, perkelahian dan segala jenis kejahatan. Tapi sekarang Nawaripi mulai aman dan kami berharap dengan dukungan semua warga ke depan kampung kami menjadi kampung yang damai," kata Norbertus.

Untuk mengaktifkan para pemuda setempat, Pemerintah Kampung Nawaripi bekerja sama dengan para tokoh masyarakat dalam waktu dekat akan mengaktifkan Balai Latihan Kerja sebagai sarana melatih berbagai keterampilan generasi muda setempat.

Selain itu, Kampung Nawaripi juga berkomitmen untuk menjadi desa wisata dengan akan membangun fasilitas kolam pemancingan dan water boom di sekitar Mile 21 serta arena lomba dayung tradisional Suku Kamoro.

"Semua itu bisa terwujud kalau masyarakat menjaga keamanan dan ketertiban, terutama kebiasaan konsumsi minuman beralkohol atau miras diharapkan tidak boleh lagi ada di Nawaripi," kata Norbertus.
 

Pewarta : Evarianus Supar
Editor : Muhsidin
Copyright © ANTARA 2025