Solo (ANTARA) - Pandemi COVID-19 membuat sepak bola nasional hampa dari aktivitas profesional lebih dari satu tahun terakhir.

Dampak dari situasi tersebut cukup hebat. Klub-klub pusing mencari pemasukan demi terus beroperasi. Ada yang bertahan, ada pula yang terpaksa membubarkan skuad.

Para pemain tak kalah pening. Gaji mereka dipotong, padahal ada keluarga yang harus dinafkahi. Mau tak mau, beberapa dari mereka terpaksa menambah pekerjaan demi meraup pundi-pundi rupiah.

Situasi tersebut tentu menjadi beban bagi PSSI sebagai induk federasi sepak bola Indonesia dan PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku operator kompetisi. Namun, dua organisasi itu menyadari bahwa industri lapangan hijau tak boleh tumbang.

Dengan berbagai cara, PSSI dan LIB berupaya keras agar sepak bola dapat berjalan lagi sejak dihentikan pada 14 Maret 2020. Protokol kesehatan pencegahan COVID-19 disusun, lalu permohonan izin keramaian dilayangkan ke pihak kepolisian.

Tidak mudah Polri memberikan izin tersebut. Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali sampai mesti turun tangan berkomunikasi dengan Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo. Menpora juga mendiskusikan lanjutan sepak bola dengan Presiden Joko Widodo.

Akhirnya, pada 18 Februari 2021, Polri menerbitkan izin keramaian untuk berlangsungnya kembali kompetisi sepak bola. Akan tetapi, izin itu bukan untuk liga, melainkan turnamen pramusim yang dalam prosesnya dinamakan Piala Menpora 2021 dan diputuskan bergulir pada 21 Maret-25 April 2021.

Walau begitu, keberadaan Piala Menpora 2021 tetap dianggap seperti oase di tengah gurun yang kering. Sepak bola profesional akhirnya bergulir lagi, meski banyak penyesuaian yang wajib dilakukan dalam penyelenggaraan karena pandemi COVID-19 belum terkendali.

"Piala Menpora ini menjadi awal dari titik balik sepak bola Indonesia setelah satu tahun terhenti akibat pandemi," ujar Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan.


Selanjutnya: Penerapan protokol kesehatan (prokes) Prokes

Polri menegaskan bahwa, jika ingin mendapatkan izin keramaian untuk Liga 1 dan 2 Indonesia musim 2021, Piala Menpora yang dilaksanakan pada 21 Maret-25 April 2021 harus berjalan dengan baik dengan penerapan ketat protokol kesehatan (prokes) pencegahan COVID-19.

PSSI dan LIB sepakat soal itu. Prosedur disusun sedemikian rupa. Imbasnya, beberapa kebiasaan yang lazim disaksikan dalam sebuah pertandingan sepak bola mesti dihilangkan. Hal tersebut seperti, tidak ada lagi penonton di stadion dan perayaan gol tidak boleh kontak fisik secara erat.

Kemudian, stadion dibagi ke dalam empat zona, di mana zona satu meliputi lapangan dan area teknis, kemudian zona dua adalah terowongan dan ruang ganti, zona tiga itu tribun dan zona empat yaitu wilayah luar termasuk area parkir.

Khusus untuk zona satu sampai tiga maksimal hanya bisa diisi oleh 299 orang, termasuk pemain yang bertanding, yang semuanya tercatat dan telah dinyatakan negatif berdasarkan hasil tes usap (swab test) COVID-19.


Para pemain, pelatih, ofisial dan perangkat pertandingan menunaikan protokol kesehatan sejak dari hotel. Usap antigen mereka terima pada pukul 09.00 WIB pada hari pertandingan, lalu ketika berangkat ke stadion mereka berada dalam bus yang kapasitasnya dibatasi 50 persen. Suhu tubuh diukur begitu pula kadar oksigen dalam darah.

Di ruang ganti, yang sudah disterilisasi, para pemain diminta untuk menjaga jarak dan menggunakan masker. Masker harus terus digunakan kecuali pemain berlaga di lapangan.

Sementara di luar stadion, pengamanan dilakukan dengan teliti agar tidak ada suporter atau pendukung sepak bola yang mendekati arena laga. Selain itu, perangkat daerah juga mengawasi terjadinya kerumunan suporter yang bisa saja disebabkan kegiatan nonton bareng (nobar).

Soal itu, PSSI, LIB dan Kemenpora telah melakukan pendekatan ke kelompok-kelompok suporter tim yang berlaga di Piala Menpora 2021. Hasilnya, mereka setuju untuk mematuhi protokol pencegahan COVID-19 demi menekan penyebaran virus SARS-CoV-2.

Selanjutnya: Piala Menpora 2021 akan dibuka secara sederhana
  Turnamen

Piala Menpora 2021 akan dibuka oleh Menpora Zainudin Amali di Stadion Manahan, Solo, pada Minggu, 21 Maret 2021. Seremoni sederhana akan dilakukan dan berlanjut ke laga perdana turnamen yaitu Arema FC versus Tira Persikabo mulai pukul 15.15 WIB.

Sebanyak 17 dari total 18 tim Liga 1 menjadi peserta Piala Menpora 2021. Satu-satunya klub yang tidak ambil bagian adalah Persipura. Tim berjuluk Mutiara Hitam memutuskan untuk tidak berangkat lantaran terkendala dana.

Tim-tim yang berkompetisi di Piala Menpora 2021 dibagi ke dalam empat grup. Masing-masing grup berlokasi di satu stadion yang menjadi tuan rumah.

Pembagian grup dilakukan melalui pengundian terbuka dengan ketentuan tidak ada klub yang berada di grup yang digelar di stadion markasnya demi azas keadilan. Misalnya, PSS tak bisa bernaung di grup yang dilaksanakan di Stadion Maguwoharjo.

Ketentuan lain, empat tim yaitu Arema FC, Persija, Persebaya dan Persib tidak bpleh satu grup dengan pertimbangan keamanan.

Berikut adalah grup-grup di Piala Menpora 2021.
Grup A (di Stadion Manahan, Solo), beranggotakan Arema FC, PSIS Semarang, Barito Putera dan Tira Persikabo.

Grup B (Stadion Kanjuruhan, Malang), diisi Persija, Bhayangkara FC, Borneo FC dan PSM Makassar.

Grup C (Stadion Si Jalak Harupat, Bandung), dihuni Persebaya, Persik Kediri, Persela, PSS dan Madura United.

Grup D (Stadion Maguwoharjo, Sleman), mempertandingkan Persib, Persiraja, Persita dan Bali United.

Dua tim terbaik dari masing-masing grup nantinya akan melangkah ke babak delapan besar pada 9-12 April 2021.

Juara Grup A melawan peringkat kedua Gup B pada Jumat (9/4) dan juara Grup B menghadapi peringkat kedua Grup A pada Sabtu (10/4).

Lalu, Minggu (11/4), juara Grup D menjajal kekuatan peringkat kedua Grup C. Keesokan harinya, juara Grup C berlaga kontra peringkat kedua Grup D.

Format laga akan berubah di semifinal dan final yang akan dilakukan dalam dua leg.

Leg pertama semifinal digelar pada 15 dan 16 April 2021, sementara leg kedua pada 18 dan 19 April 2021.

Kemudian, leg pertama partai final pada 22 April 2021 dan leg kedua 25 April 2021. Di sela pertandingan itu, ada perebutan tempat ketiga pada 24 April 2021.

Babak semifinal dan final akan dilaksanakan di Stadion Maguwoharjo, Sleman dan Stadion Stadion Manahan, Solo.

Untuk hadiah, juara Piala Menpora 2021 akan mendapatkan uang sebesar Rp2 miliar, peringkat kedua Rp1 miliar, peringkat ketiga Rp750 juta dan keempat Rp500 juta.

Di luar hadiah untuk empat besar, LIB juga memberikan hadiah untuk beberapa kategori lain baik tim maupun individu.

Pemain terbaik Piala Menpora 2021 berhak atas uang sebesar Rp100 juta. Lalu, pemain muda terbaik diganjar hadiah Rp50 juta.

Pencetak gol terbanyak akan mengantongi uang Rp100 juta. Di sektor tim, tim paling fair play akan menggondol hadiah Rp100 juta.

Bukan cuma itu, wasit juga kebagian hadiah Rp50 juta yang ditujukan untuk wasit terbaik turnamen.

Khusus untuk klub, nantinya juga ada biaya pertandingan (match fee). LIB menyatakan bahwa total besar match fee adalah Rp250 juta perlaga, dibagi kepada klub yang bertemu.

Setiap klub pemenang laga Piala Menpora akan mendapat match fee senilai Rp150 juta dan yang kalah Rp100 juta. Jika seri, maka masing-masing klub yang berlaga berhak atas uang Rp125 juta.

Menpora Zainudin Amali meminta PSSI dan LIB untuk benar-benar memastikan Piala Menpora 2021 berlangsung dengan baik dari awal sampai akhir.

Kata Menpora, "Tidak bisa begitu pembukaan usai, turnamen ini seperti sudah selesai".

Sebagai kegiatan sepak bola profesional perdana sejak adanya pandemi Corona, Piala Menpora tentu jadi oase bagi masyarakat sepak bola Indonesia.

Namun, yang lebih penting, Piala Menpora juga akan menjadi ujian bahwa hajat sepak bola itu adalah kegiatan yang aman dan terkendali di tengah pandemi Covid-19.



 

Pewarta : Michael Siahaan
Editor : Muhsidin
Copyright © ANTARA 2024