Jakarta (ANTARA) - World Health Day yang jatuh setiap tanggal 7 April diperingati Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI), Komite Olimpiade Indonesia (NOC Indonesia) dan Yayasan Jantung Indonesia (YJI) dengan mengeluarkan buku saku "Cara Tepat Bersepeda Untuk Kesehatan Jantung" yang berisikan tentang tips bersepeda untuk kesehatan jantung
“Meningkatnya penderita penyakit jantung di Indonesia tidak terlepas dari perubahan gaya hidup masyarakat. Salah satunya adalah kemajuan teknologi yang membuat segalanya serba mudah lalu membuat kita minim dalam bergerak dan kurang berolahraga”, ujar Ketua Umum Yayasan Jantung Indonesia (YJI) Esti Nurjadin dalam siaran resmi, Selasa.
Ada berbagai macam jenis olahraga yang dapat dilakukan, salah satunya adalah bersepeda yang belakangan ini marak di tengah masyarakat. Bersepeda termasuk kegiatan olahraga yang menyenangkan. Bersepeda memiliki banyak manfaat untuk kesehatan terutama bagi kesehatan jantung.
“Kesehatan adalah investasi dan aset penting yang harus dijaga. Salah satu penyebab serangan penyakit kardiovaskular dan stroke adalah kurangnya olahraga. Agar kesehatan jantung tetap terjaga, lakukan olahraga praktis seperti bersepeda misalnya. Berolahragalah setiap hari dalam seminggu. Jika tidak sempat, lakukan olahraga dengan intensitas sedang sebanyak 5 kali dalam seminggu selama 30 menit, ujar DR. Dr. Isman Firdaus, SpJP(K), FIHA, FAsCC, FAPSIC, FESC, FSCAI yang juga merupakan Ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI).
“Alternatif lain adalah olahraga dengan intensitas sedang selama 30 menit sampai 1 jam sebanyak 3 kali dalam seminggu. Bersepeda dengan rutin akan menurunkan risiko penyakit jantung hingga 50 persen”, tambah Dr. Isman.
Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia (NOC Indonesia), Raja Sapta Oktohari, juga berpendapat bahwa berolahraga akan mendorong orang untuk hidup lebih sehat. Selain itu, melalui olahraga masyarakat juga akan memiliki karakter dan integritas yang kuat serta menjunjung tinggi sportivitas.
“Olahraga harus menjadi bagian dari gaya hidup kita sehari-hari dan tidak perlu yang sulit cukup bersepeda misalnya. Bersepeda adalah salah satu olahraga yang mudah dan murah”, ujarnya.
“World Health Day dekat dengan International Day of Sport for Development and Peace yang jatuh pada tanggal 6 April tiap tahunnya. Tentunya antara olahraga dan kesehatan sangat erat hubungannya karena salah satu cara kita untuk hidup sehat adalah dengan berolahraga. Tahun ini, kita masih dihadapkan dengan pandemi COVID-19. Sejumlah fasilitas olahraga juga belum sepenuhnya beroperasi dengan normal, jadi bersepeda masih menjadi salah satu alternatif olahraga yang paling aman saat ini,” lanjutnya.
Bersepeda termasuk salah satu olahraga yang risiko cederanya sangat minim. Aktivitas bersepeda menjadi kegemaran banyak orang karena disamping dapat mengurangi risiko penyakit jantung, bersepeda juga dianggap sebagai kegiatan yang menyenangkan. Tubuh akan lebih sehat jika kegiatan bersepeda dilakukan secara teratur.
Lewat buku saku ini, masyarakat diajak untuk mempersiapkan kondisi tubuh untuk mencegah terjadinya cedera,
Dalam buku saku tersebut dijelaskan tentang tips jantung sehat bagi para pesepeda, skrining awal saat bersepeda, sampai bagaimana bersepeda agar tidak berisiko terjadi serangan jantung.
“Adanya buku saku yang membahas mengenai kegiatan bersepeda dan kesehatan jantung ini diharapkan dapat dijadikan panduan dasar kepada masyarakat untuk berolahraga khususnya bersepeda dengan teratur demi kesehatan khususnya kesehatan jantung mereka,” kata Esti.
Penyakit jantung masih merupakan ancaman dunia nomor satu. Di Indonesia sendiri berdasarkan data dari Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 menyebutkan bahwa setidaknya 15 dari 1000 orang individu di Indonesia menderita penyakit jantung.
“Meningkatnya penderita penyakit jantung di Indonesia tidak terlepas dari perubahan gaya hidup masyarakat. Salah satunya adalah kemajuan teknologi yang membuat segalanya serba mudah lalu membuat kita minim dalam bergerak dan kurang berolahraga”, ujar Ketua Umum Yayasan Jantung Indonesia (YJI) Esti Nurjadin dalam siaran resmi, Selasa.
Ada berbagai macam jenis olahraga yang dapat dilakukan, salah satunya adalah bersepeda yang belakangan ini marak di tengah masyarakat. Bersepeda termasuk kegiatan olahraga yang menyenangkan. Bersepeda memiliki banyak manfaat untuk kesehatan terutama bagi kesehatan jantung.
“Kesehatan adalah investasi dan aset penting yang harus dijaga. Salah satu penyebab serangan penyakit kardiovaskular dan stroke adalah kurangnya olahraga. Agar kesehatan jantung tetap terjaga, lakukan olahraga praktis seperti bersepeda misalnya. Berolahragalah setiap hari dalam seminggu. Jika tidak sempat, lakukan olahraga dengan intensitas sedang sebanyak 5 kali dalam seminggu selama 30 menit, ujar DR. Dr. Isman Firdaus, SpJP(K), FIHA, FAsCC, FAPSIC, FESC, FSCAI yang juga merupakan Ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI).
“Alternatif lain adalah olahraga dengan intensitas sedang selama 30 menit sampai 1 jam sebanyak 3 kali dalam seminggu. Bersepeda dengan rutin akan menurunkan risiko penyakit jantung hingga 50 persen”, tambah Dr. Isman.
Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia (NOC Indonesia), Raja Sapta Oktohari, juga berpendapat bahwa berolahraga akan mendorong orang untuk hidup lebih sehat. Selain itu, melalui olahraga masyarakat juga akan memiliki karakter dan integritas yang kuat serta menjunjung tinggi sportivitas.
“Olahraga harus menjadi bagian dari gaya hidup kita sehari-hari dan tidak perlu yang sulit cukup bersepeda misalnya. Bersepeda adalah salah satu olahraga yang mudah dan murah”, ujarnya.
“World Health Day dekat dengan International Day of Sport for Development and Peace yang jatuh pada tanggal 6 April tiap tahunnya. Tentunya antara olahraga dan kesehatan sangat erat hubungannya karena salah satu cara kita untuk hidup sehat adalah dengan berolahraga. Tahun ini, kita masih dihadapkan dengan pandemi COVID-19. Sejumlah fasilitas olahraga juga belum sepenuhnya beroperasi dengan normal, jadi bersepeda masih menjadi salah satu alternatif olahraga yang paling aman saat ini,” lanjutnya.
Bersepeda termasuk salah satu olahraga yang risiko cederanya sangat minim. Aktivitas bersepeda menjadi kegemaran banyak orang karena disamping dapat mengurangi risiko penyakit jantung, bersepeda juga dianggap sebagai kegiatan yang menyenangkan. Tubuh akan lebih sehat jika kegiatan bersepeda dilakukan secara teratur.
Lewat buku saku ini, masyarakat diajak untuk mempersiapkan kondisi tubuh untuk mencegah terjadinya cedera,
Dalam buku saku tersebut dijelaskan tentang tips jantung sehat bagi para pesepeda, skrining awal saat bersepeda, sampai bagaimana bersepeda agar tidak berisiko terjadi serangan jantung.
“Adanya buku saku yang membahas mengenai kegiatan bersepeda dan kesehatan jantung ini diharapkan dapat dijadikan panduan dasar kepada masyarakat untuk berolahraga khususnya bersepeda dengan teratur demi kesehatan khususnya kesehatan jantung mereka,” kata Esti.
Penyakit jantung masih merupakan ancaman dunia nomor satu. Di Indonesia sendiri berdasarkan data dari Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 menyebutkan bahwa setidaknya 15 dari 1000 orang individu di Indonesia menderita penyakit jantung.